Network
PR BOGOR - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD bertemu dengan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang merupakan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.
Keduanya bertemu di Masjid Universitas Gadjah Mada, Jumat 27 November 2020.
Pertemuan itu disampaikan Mahfud MD melalui akun Twitter miliknya.
Baca Juga: Harta Kekayaan Ajay Muhammad Priatna Capai Rp7,3 Miliar, Intip Deretan Aset sang Wali Kota Cimahi
Ia pun mengaku duduk berdampingan serta mengobrol berbagai hal dari hati ke hati.
"Pg ini Allah mempertemukan sy dgn Pak Gatot Nurmantyo di Masjid Kampus UGM. Kami duduk berjejer dan ngobrol ttg bnyk hal dari hati ke hati," kata Mahfud MD, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari akun Twitter @mohmahfudmd, pada Jumat 27 November 2020.
Menko Polhukam itu menjelaskan bahwa ia bertemu Gatot Nurmantyo dalam acara akad nikah mantan rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof. Rochmat Wahab.
Baca Juga: KPK Percepat Penggeledahan Rumah dan Kantor Edhy Prabowo: Sudah Disegel
"Kami sama2 hadir dlm acr akad nikah puterinya Prof. Rochmat Wahab, eks Rektor UNY dan Eks Ketua NU DIY. Kami jg berdoa khuyu' utk mempelai," ucap Mahfud MD.
Unggahan Mahfud MD pun langsung diserbu warganet yang turut memberikan komentar terkait pertemuan tidak sengaja itu.
Ada yang menyambut baik pertemuan tidak sengaja itu, tak sedikit pula yang menanggapi dengan komentar miring.
Baca Juga: Habib Rizieq Bakal Jalani Tes Swab di Bogor, Bima Arya: Tidak Ingin Dijenguk Dulu oleh Siapa pun
Belakangan ini, penghargaan bintang jasa mahaputera dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Gatot juga menimbulkan polemik di publik.
Jenderal bintang empat itu memilih tak hadir saat pemberian penghargaan.
Namun Mahfud menegaskan bahwa Gatot tetap akan menerima penghargaan tersebut meski tak hadir.
Baca Juga: Anies Baswedan Raih Penghargaan Kategori Gubernur Terpopuler 2020: Alhamdulillah
Gatot sendiri juga telah mengaku tak bisa menolak penghargaaan tersebut. Menurutnya, penghargaan itu diberikan oleh negara sehingga harus diterima.***
