Patahan Megathrust Mentawai Picu Gempa dan Tsunami hingga 10 Meter di Padang, Begini Penjelasan BPBD

16 November 2020, 16:14 WIB
ILUSTRASI tsunami.* /Pixabay/Kellepics/

PR BOGOR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan para ahli memperingatkan potensi gempa bumi besar magnitudo 8,9 dari patahan Megathrust Mentawai.

Oleh karena itu BPBD mewaspadai bencana lanjutan dari gempa ini yakni tsunami hingga 10 meter di Kota Padang, Sumatera Barat.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan PK BPBD Sumbar Syahrazad Jamil dalam Webinar Tsunami Awareness Day yang digelar, Jumat 13 November 2020.

Baca Juga: Mengancam Ekosistem di Bumi, Asteroid Raksasa Sebesar Monas Diperkirakan Berpeluang Tabrak Bumi

Baca Juga: 8 Selebriti Korea yang Juga Aktivis Lingkungan, Ada BTS hingga Pemeran Reply 1988

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-30, Gisel dan Wijin Pamer Kemesraan

Jamil merinci bahwa bila terjadi patahan Megathrust Mentawai, yang mengakibatkan gempa bumi berkekuatan 8,9 magnitudo dan tsunami. Menurutnya, pasca gempa besar tersebut terjadi maka akan langsung disusul oleh tsunami.

"20 sampai 30 menit kemudian disusul gelombang tsunami di Kota Padang setinggi enam hingga 10 meter dengan jarak dua hingga lima kilometer," kata Jamil, seperti dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari Antara, pada Senin 16 November 2020.

Jamil menambahkan, bencana alam tersebut diprediksi setidaknya berdampak pada 1,3 juta penduduk. Dengan menggunakan skenario terburuk, diperkirakan 39.321 jiwa meninggal dunia, 52.367 hilang dan 103.225 mengalami luka-luka.

Baca Juga: Suga BTS Beri Ramalan Kepada Jimin, Ternyata Ada yang Jadi Kenyataan

Baca Juga: ARMY Harus Tahu Spring Day Bercerita Tentang Pengalaman Salah Satu Member BTS, Kira-Kira Siapa Ya?

Baca Juga: Sehari Bisa Makan 8 Kali, Suga Sebut Bentuk Badan V Mirip Persegi

"Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Minangkabau hancur, itu prediksi para ahli," ujar Jamil.

Pulau Sumatera, lanjut Jamil, sudah mengalami beberapa kali bencana tsunami. Khusus di Sumbar, tsunami terjadi di Kepulauan Mentawai pada 25 Oktober 2010 dengan menelan korban jiwa hingga 408 orang.

Karena itulah, untuk mewaspadai kemungkinan terburuk tersebut, Provinsi Sumbar melakukan berbagai upaya, salah satu diantaranya dengan membangun kemitraan dan koordinasi bersama Non Governmnet Organization (NGO) nasional maupun internasional termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Baca Juga: Jimin BTS Dalam Kesulitan, Jungkook Malah Enggan Ambil Pusing

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer 16 November 2020: Hari Ini Anda Merasa Malas, Namun Terasa Nyaman

Baca Juga: Membuat Kejutan Musim Ini, Berikut 13 Fakta Menarik Joan Mir Sang Juara MotoGP 2020

Pihaknya juga bekerja sama dalam pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan kelompok siaga bencana hingga tingkat desa atau kelurahan.

Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan pihak TNI dan Polri dalam hal penanggulangan bencana termasuk dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta di provinsi tersebut.

Terakhir, program dan kegiatan pengurangan risiko bencana juga terus dikuatkan dengan membentuk satuan pendidikan aman bencana, kelompok siaga bencana, latihan evakuasi mandiri dan pembangunan sarana mitigasi serta evakuasi berupa shelter, peta jalur evakuasi, dan peringatan dini.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries 16 November 2020, Hari Ini Mungkin Kamu Merasa Dunia akan Runtuh

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces 16 November 2020: Cobalah Move On, Leo Jangan Terlalu Terjebak dalam Kesepian

Baca Juga: Joan Mir Juara Dunia MotoGP 2020 Menjadi Sebuah Kejutan, Berikut Profil dan Perjalanan Karirnya

"Bantuan shelter yang kita bangun memberikan rasa aman bagi masyarakat. Apalagi, sejak kejadian gempa 2009 sudah menjamur bangunan seperti hotel yang memberikan rasa aman," tuturnya.***

Editor: Yuni

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler