PEMBRITA BOGOR - Presiden Joko Widodo mengingatkan ke para kepala daerah untuk tidak menggunakan politik identitas dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatangan.
Presiden mengatakan bahwa politik indentitas sangat berbahaya bagi Indonesia. Sehingga politisasi agama dan SARA sebaiknya perlu dihindari.
"Saya minta betul-betul saudara bisa menjaga situasi kondusif. Menjaga agar masyarakat kita tidak menjadi korban politik. Namanya politik identitas," kata Jokowi.
Baca Juga: Ribuan Kades Demo di Gedung DPR Hari Ini 17 Januari, Tuntut Perpanjangan Masa Jabatan Jadi 9 Tahun
Hal itu dia sampaikan dalam acara Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia, di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 17 Januari 2023.
Kepala Negara pun meminta aparat TNI dan Polri tidak terlibat dalam politik praktis. Lebih lanjut, guna memetakan potensi kerawanan pemilu, dia ingin kepala dan pimpinan daerah ikut terlibat.
"Jangan pas kejadian baru kita pontang-panting sibuk ke sana, sibuk ke sini. Salah siapa ini? Salah siapa ini?" katanya.
Baca Juga: Keutamaan Sedekah Subuh Menurut Syekh Ali Jaber: Lakukan Sambil Berdoa
Presiden menambahkan politik identitas bakal berdampak negatif. Bahkan, masyarakat bisa merasakan dampak itu dalam waktu yang lama.
Selain pesan soal situasi politik, Jokowi ingin semua pihak harus menjaga kontestasi pilpres mendatang tidak memanas.
"Semua pihak harus betul memiliki sensitivitas di tahun politik serta sering turun ke lapangan, sehingga kejadian-kejadian kecil bisa segera diredakan. Saya titip betul masalah ini," ujarnya seperti dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Fakta-fakta Satu Keluarga Keracunan di Bekasi, Keberadaan Suami Korban Dipertanyakan
Ikuti informasi lengkap dan menarik lainnya seputar Bogor, Jawa Barat, dan berita nasional hanya di Google News Pikiran Rakyat Bogor.***