PEMBRITA BOGOR - Polisi menemukan sejumlah fakta terbaru terkait teka-teki kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Berdasarkan temuan Tim Asosiasi Psikologi Forensik dari keterangan saksi dan bukti di rumah Kalideres, terdapat sebuah ritual dengan ditemukannya sejumlah barang pendukung.
"Bahwa ada kecenderungan salah satu keluarga yang dominan, yang mengarah kepada Almarhum Budiyanto,"
"Yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Selasa, 29 November 2022.
Baca Juga: ABJ soal Jokowi Bilang 'Pemimpin Rambut Putih Mikir Rakyat': Tidak Sebut Nama Ganjar
Salah satu korban tewas bernama Budiyanto (68) merupakan paman dalam keluarga tersebut.
Menurut Hengki kepercayaan yang dijalani Budiyanto bertujuan untuk membuat kondisi lebih baik.
"Adanya suatu kepercayaan yang dijalani keluarga tersebut berupaya membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang sedang dialami melalui sebuah ritual tertentu," ucap Hengki.
Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 10 Halaman 140-143, Kumpulan Soal Sosiologi Pilihan Ganda dan Essai
Polisi juga menemukan sejumlah barang seperti buku mantra hingga kemenyan di dalam rumah yang diduga kerap digunakan Budiyanto untuk menjalani aktivitas ritual.
"Ditemukan juga buku-buku lintas agama, serta mantra dan kemenyan," lanjutnya.
Lebih lanjut, polisi akan terus mengundang ahli untuk menganalisa temuan-temuan tersebut.
"Kami akan mengundang ahli sosiologi agama untuk melakukan analisa terhadap tulisan yang ada di dalam buku serta hubungannya dengan temuan jejak benda-benda di TKP," pungkas Hengki seperti dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari PMJNEWS.
Baca Juga: Waduh! Jalan KH Soleh Iskandar Bogor Berlubang Besar Mirip Sumur
Sebelumnya diberitakan, empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan meninggal dunia di sebuah rumah yang terletak di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis, 10 November 2022.
Sudah tiga pekan setelah penemuan jenazah, teka-teki kematian sekeluarga tersebut belum juga ditemukan polisi.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, polisi menyatakan penyebab kematian keempat korban itu bukan karena kelaparan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Terjunkan Tim Jabar Quick Response (JQR) ke Lokasi Gempa Cinanjur
Diketahui salah satu korban bernama Mei Margaretha telah meninggal sejak Mei 2022 lalu. Dugaan polisi bahwa anak Reni yakni Dian adalah orang yang meninggal terakhir.***