Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Anak Krakatau Kembali Meletus

11 April 2020, 14:22 WIB
KONDISI letusan Gunung Anak Krakatau yang meletus Jumat 10 April 2020. //CCTV PVMBG

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Gunung Anak Krakatau merupakan salah satu gunung aktif yang terletak Selat Sunda, antara Pulau Jawa (Provinsi Banten) dan Sumatera (Provinsi Lampung).

Gunung Anak Krakatau kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkaniknya dan meletus pada pada hari Jumat, 10 April 2020 yang terjadi sekitar pukul 22.35 WIB.

Saat ini status Gunung Anak Krakatau masih berada pada level waspada (level II).

Baca Juga: Mobile Covid Track, Aplikasi Pintar untuk Penanganan COVID-19

Kondisi erupsi Gunung Anak Krakatau disampaikan melalui Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral yang terletak di Pasuruan, Kecamatan Cinangka dan juga ditampilkan secara langsung dalam CCTV PVMBG.

Kondisi dan perkembangan terkait meningkatnya aktivitas vulkanologi dari Gunung Anak Krakatau disampaikan Fahrul Rozi melalui situs magma.esdm.go.id.

Berdasarkan laporan yang disampaikan, tinggi kolom abu vulkanik dari letusan Anak Krakatau mencapai kurang lebih 500 meter di atas puncak kawah gunung.

Baca Juga: Satelit Milik Indonesia, Palapa-N1 Gagal Diluncurkan Roket Tiongkok

Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Gunung Anak Krakatau memiliki ketinggian kurang lebih 157 meter di atas permukaan laut dengan posisi koordinat berada di 105,834 BT-6,218 LS.

"Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 2.284 detik," kata Fahrul Roji.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.Com dengan judul "Gunung Anak Krakatau Meletus, Aktivitas Vulkanik Masih Berlangsung Hingga Tengah Malam"

Lebih lanjut PVMBG menyatakan himbauannya kepada masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 km.

Letusan pertama terjadi pada pukul 21.58 WIB, ketinggian kolom abu mencapai 200 meter dari puncak kawah yang berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah selatan.

Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo 40 mm dan berdurasi 72 detik.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi COVID-19 Melanda Dunia, Lubang Ozon Baru Terbentuk

Erupsi Gunung Anak Krakatau masih terus terjadi hingga tengah malam.

PVMBG mencatat sebelum letusan semalam, Gunung Anak Krakatau terakhir kali mengalami letusan pada tanggal 31 Maret 2014 dengan 54 kali letusan.

Sementara itu dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Instagram @krakatau_ca_al yang dikelola KPHK Krakatau dari BKSDA Bengkulu-Lampung Kementerian LHK, telah terlihat aktivitas vulkanik berupa gelembung udara yang cukup besar di sisi timur tak jauh dari bibir pantai Gunung Anak Krakatau.

Baca Juga: Program Layanan 'Home Service', Upaya Honda Cegah Penularan COVID-19

Kejadian gelembung besar di laut tersebut terjadi pada 30 Maret 2020.

Fenomena ini tidak sengaja dijumpai oleh tim pengamanan yang tengah berpatroli di laut saat mengelilingi kawasan Cagar Alam dan Cagar Laut Kepulauan Krakatau.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan

Tags

Terkini

Terpopuler