Peringatan BMKG La Nina Menjelang Akhir Tahun 2021, Semua Pihak Wajib Waspada

31 Oktober 2021, 07:55 WIB
Ilustrasi fenomena La Nina. /Pixabay.com/WikimediaImages/

PR BOGOR - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, menyampaikan peringatan dini untuk waspada datangnya La Nina menjelang akhir tahun ini.

Melalui situs resminya, BMKG menyatakan La Nina tahun ini diprediksikan sama dengan tahun lalu. Namun akan ada peningkatan curah hujan bulanan antara 20 persen hingga 70 persen dari normalnya.

Berdasarkan kejadian tahun lalu, BMKG menunjukkan hasil kajian yang berisikan bahwa curah hujan akan mengalami peningkatan pada November hingga Januari.

Dwikorita Karnawati sudah menyampaikan peringatan La Nina menjelang akhir tahun sejak 18 Oktober 2021 lalu.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Kevin-Marcus Lolos ke Final French Open 2021 hingga Ramalan Zodiak Aquarius 31 Oktober 2021

Dikatakannya, hasil monitoring perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur.

Menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021. Kondisi ini, berpotensi untuk terus berkembang.

"Kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Februari 2022," imbaunya.

Kejadian La Nina pada 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Minggu 31 Oktober 2021: Pertimbangkan Pilihanmu Dengan Cermat

Hal tersebut terjadi, terutama di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan.

Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut, maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

"Hal itu memungkinkan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi," ucapnya.

Dwikorita juga menyampaikan agar semua pihak terkait pengelolaan SDA, segera bersiap melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap potensi bencana Hidrometeorologi.

Baca Juga: Berikut 3 Jenis Vaksin Covid-19 Berdosis Satu Suntikan yang Harus Diketahui

"Bencana tersebut dapat berupa banjir, longsor, banjir bandang, angin puting beliung, atau kejadian badai tropis," ungkapnya.

Sementara itu Plt Deputi Bidang Klimatologi, Urip Haryoko menambahkan, berdasarkan hasil pengamatan BMKG hujan di seluruh wilayah Indonesia hingga Dasarian I (sepuluh hari pertama) Oktober 2021.

Perkembangan musim hujan tahun 2021/2022, yakni 19,3 persen wilayah zona musim di Indonesia telah memasuki musim hujan.

Beberapa zona musim Indonesia yang telah mengalami musim hujan tersebut meliputi wilayah Aceh bagian tengah, Sumatra Utara.

Baca Juga: Yolanda Hadid Resmi Laporkan Zayn Malik ke Polisi, Diduga Melakukan Kekerasan dan Penyerangan

Sebagian besar Riau, Sumatra Barat, Jambi, sebagian besar Sumtera Selatan, Lampung bagian barat, Banten bagian timur.

Kemudian wilayah Jawa Barat bagian selatan, Jawa Tengah bagian barat, sebagian kecil Jawa Timur bagian selatan, sebagian Bali.

Selanjutnya wilayah Kalimantan Utara, sebagian besar Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan bagian selatan dan timur, Kalimantan Tengah bagian timur, Pulau Taliabu, dan Pulau Seram bagian selatan, demikian urai Urip Haryoko. ***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler