Alat Berat Minim, Hambat Evakuasi Korban Banjir Bandang Flores Timur

4 April 2021, 16:45 WIB
Banjir bandang yang melanda Kabupaten Flores Timur pada 4 April 2021 dini hari tadi hancurnya rumah warga dan beberapa korban hilang hingga korban jiwa. /Antara/Dok BPBD Flores Timur/

PR BOGOR - Banjir bandang yang terjadi hari ini pada 4 April 2021 di Flores Timur telah menelan puluhan korban jiwa.

Derasnya aliran air membuat beberapa anggota keluarga menjadi terpisah.

Saat ini, pencarian korban banjir bandang di Flores Timur masih terus dilakukan.

Baca Juga: SPOILER Drama Korea Mouse Episode 11: Akankah Ba Reum Jadi Ikuti Jejak Yo Han?

Namun, terbatasnya persediaan alat berat adalah penyebab kesulitan dan lambatnya pencarian korban banjir bandang ini.

“Kita kesulitan mencari alat berat sehingga pencarian korban menjadi lambat."

"Alat berat saat ini sudah dievakuasi ke wilayah Kecamatan Ile Boleng yang juga terjadi banjir dan tanah longsor,” ujar Camat Adonara Timur yakni Damianus Wuran, dikutip PRBogor.com dari Antara.

Baca Juga: Cek di Sini, 4 Bantuan di Bulan April yang Masih Bisa Didapat

Sedikit informasi, banjir bandang adalah banjir yang disertai aliran lumpur yang membawa kayu dan batu.

Banjir bandang yang terjadi di Waiwerang merupakan satu dari dua titik banjir di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur pada Minggu, 4 April 2021 dini hari tadi.

Titik bencana lain terjadi di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng dimana banjir bandang dan tanah longsor terjadi disana.

Baca Juga: Sambut Ramadhan Penuh Berkah, Begini 3 Anjuran dari Syekh Abdul Qodir al Jailani

Derasnya banjir yang melanda Flores Timur ini, mengakibatkan rusaknya banyak rumah dari warga serta menghanyutkan kendaraan dan barang berharga milik warga.

Untuk sementara, pencarian masih dilakukan secara manual oleh warga setempat.

Hal itu mengingat alat berat sudah dipindahkan ke Kecamatan Ile Boleng untuk membantu menangani bencana di sana.

“Karena korban di Ile Boleng lebih banyak, untuk itulah alasan alat berat diprioritaskan untuk dipindah kesana,” ujar Damianus Wuran.

Damianus dan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan puskesmas sekitar untuk memberikan pelayanan terbaiknya bagi korban yang selamat.

Proses pencarian korban dilakukan dengan mengidentifikasi anggota keluarga korban terdapak.

“Warga yang kondisinya tinggal pakaian di badan kita identifikasi dan berikan penanganan darurat berupa pelayanan kesehatan, tempat istirahat, makanan, dan lain lain,” kata Damianus Wuran.

Meski demikian, usaha keras warga sekitar dalam proses pencarian korban banjir terus dilakukan meskipun dengan keterbatasan alat yang mereka gunakan.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler