PR BOGOR - Menyambut datangnya hari paskah pada 2 April 2021 mendatang, Polri meminta seluruh jajarannya untuk bersiap siaga.
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk meningkatkan kesiagaan mereka.
Polri menginstruksikan ini kepada seluruh jajarannya karena mengingat banyaknya aksi kejahatan yang terjadi usai pascateror bom yang terjadi di Makassar beberapa hari lalu.
Baca Juga: Ramai Aksi Terorisme di Tanah Air, DPR Minta Polisi Tingkatkan Dulu Pengawasan di Objek-objek Vital
“Asisten Kapolri di bidang operasi telah mengeluarkan jukrah ke wilayah, STR nomor 18 yang berisi mengenai peningkatan kesiagaan seluruh wilayah pasca terjadinya penyerangan di Gereja Katedral Makassar,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karonpenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, sebagaimana dikutip PRBogor.com dari Antara.
Ia mengatakan bahwa pengamanan jelang hari Paskah sudah masuk kedalam kalender kegiatan Kamtibmas.
“Ketika sebuah kegiatan sudah masuk ke dalam kalender Kamtibmas, otomatis dia sudah masuk ke dalam rencana pengamanan masing-masing wilayah,” tutur dia.
Hal ini berarti kegiatan tersebut akan selalu ada setiap tahunnya dan berlaku untuk seluruh wilayah.
Menurut Rusdi, situasi keamanan saat ini sangat perlu ditingkatkan. Mengingat aksi teror yang belum lama terjadi.
Rusdi sangat menginginkan seluruh jajarannya agar bisa lebih bersiaga lagi dan mencegah terjadinya kembali aksi teror serupa.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Pertama Dilihat Bisa Ungkap Kehidupan Seseorang tentang Cinta dan Ego
“Jadi menjelang hari Paskah, jukrah dari Mabes Polri sudah dikeluarkan dan sudah dimasukkan ke dalam kalender Kamtimbas yaitu untuk meningkatkan kesiapsiagaan termasuk pengamanan pada hari Paskah,” kata Rusdi.
“Personel yang dikerahkan juga disesuaikan dengan tingkat kerawanannya. Tentunya kami tidak akan menganggap remeh. Kesiapsiagaan harus menjadi prioritas utama,” tutur dia.
Sebelum mengerahkan personelnya, Polri mengidentifikasi terlebih dahulu tingkat kerawanan masing-masing area agar bisa menyesuaikan jumlah personel yang dikerahkan.
Seperti yang diketahui, belakangan ini aksi teror sudah terjadi berkali-kali. Aksi pertama ialah teror bom bunuh diri yang dilakukan oleh pasangan suami istri di gerbang depan Gereja Katedral Makassar.
Selang tiga hari setelah insiden tersebut, aksi teror kembali terjadi di Mabes Polri dengan seorang wanita melayangkan tembakan kepada petugas jaga di Mabes Polri.***