Beda Reaksi Vaksin Sinovac dan AstraZeneca, Usia Penerima Berpengaruh Pada Reaksi

30 Maret 2021, 08:36 WIB
Presiden Joko Widodo tinjau vaksinasi di Bali. Jawa Timur Sedang Melakukan Penyutikan Vaksin Dosis Kedua, Dinkes Jatim: Pahami Jenis Vaksin di Tahap Pertama /twitter.com/jokowi/

PR BOGOR – Pemberian vaksin Covid-19 di Jawa Timur sedang memasuki tahan kedua penyuntikan.

Harus diketahui jika reaksi Vaksin Sinovac dan AstraZeneca berbeda dan berpengaruh pada usia si penerima vaksin.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Herlin Ferliana, mengatakan, vaksin AstraZeneca ini memiliki waktu delapan pekan untuk penyuntikan dosis kedua.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Ini, 30 Maret 2021: Rumpi No Secret, The Equalizer, Dunia Punya Cerita, I.T

"Khusus vaksin AstraZeneca dosis keduanya disuntikkan setelah delapan pekan hingga 12 pekan untuk semua kelompok usia," ujar Helin yang dikutip PRBogor.com dari Antara pada Selasa 30 Maret 2021.

Ia juga menjelaskan, vaksin yang digunakan merupakan jenis Sinovack dan AstraZeneca.

Masing-masing penerima vaksin juga sudah mendapatkan dua kali dosis suntikan.

Baca Juga: Aksi Bom Bunuh Diri di Rumah Ibadah, Wagub DKI Soroti Lembaga Pendidikan

Herlin juga memperingati masyarakat agar mengetahui jenis vaksi apa yang disuntikan pertama.

“Pada dosis kedua nanti vaksin yang digunakan harus sama dengan yang sebelumnya.”

“Tujuannya agar memperoleh kekebalan tubuh yang sempurna,” tegasnya.

Baca Juga: Sosok Jenderal Ini Gambarkan Pengantin Baru yang Tinggalkan Keinginan Sebelum Bom Bunuh Diri di Rumah Ibadah

Menurutnya, setiap vaksin memiliki tenggang waktu yang berbeda untuk mendapatkan dosis kedua.

Selain itu, umur penerima vaksin juga mempengaruhi tenggang waktu tersebut.

Penerima vaksin Sinovac dengan usia di bawah 59 tahun memiliki tenggang waktu untuk penyuntikan dosis kedua selama 14 hari.

Sedangkan penerima lanjut usia (lansia) yang berumur di atas 59 tahun memiliki tenggang waktu untuk penyuntikan dosis kedua selama 28 hari.

Pemtingnya mengetahui jenis vaksin yang digunakan berpengaruh terhadap imun tubuh.

Menurutnya, dosis pertama hanya meningkatkan imun hingga 15 persen.

Sedangkan suntikan kedua akan meningkatkan imunitas hingga 85 persen.

Diketahui, Jatim merupakan provinsi tertinggi penerima vaksinasi untuk pelayanan publik.

Hal tersebut berdasakan laporan yang dilakukan bersama Kemenkes RI pada 23 Maret 2021.

Sebanyak 573.497 pelayan publik telah melakukan vaksinasi.

Sedangkan secara keseluruhan ada 1,3 juta penduduk Jatim yang telah melakukan vaksinasi.***

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler