Dukung Usulan Presiden Jokowi, SBY: Inisiatif Ini Tepat, Sesuai Tradisi Indonesia

20 Maret 2021, 14:35 WIB
Dukung Usulan Presiden Jokowi, SBY: Inisiatif Ini Tepat, Sesuai Tradisi Indonesia. /Rusman/BPMI Setpres


PR BOGOR - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan dukungannya atas gagasan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) soal pertemuan Tingkat tinggi ASEAN terkait konflik Myanmar.

Dalam mengatasi kekisruhan yang terjadi di Myanmar, SBY mengaku setuju dengan apa yang diusulkan oleh Jokowi, yaitu melaksanakan Pertemuan Tingkat Tinggi atau High Level Meeting.

Usulan itu disampaikan pada Ketua ASEAN, Hassanal Bolkiah guna mengakhiri permasalahan di Myanmar.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini, 20 Maret 2021: Elsa Tak Berkutik, Al dan Andin Menemui Pak Sumarno

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagitarius 20 Maret 2021: Manfaatkan Waktu untuk Memulai Awal Hubungan

"Sbg mantan Presiden, saya dukung usulan Presiden Jokowi agar dilaksanakan ASEAN High Level Meeting (HLM) utk isu Myanmar," cuit SBY melalui akun Twitter-nya pada Jumat, 19 Maret 2021.

SBY juga menilai respons Jokowi terhadap kondisi di Myanmar sangat baik. Ia tampak mengapresiasinya.

"Inisiatif ini tepat, sesuai tradisi Indonesia sbg peacemaker & peacekeeper di dunia. Setelah HLM tentu dilanjutkan dgn ASEAN Summit agar lebih powerful *SBY*," begitu lanjutan cuitan SBY.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo 20 Maret 2021:Waktunya Memanjakan Kekasih Kamu

Baca Juga: Sempat 'Ngamuk' di Rutan Bareskrim, JPU Tuntut Pasal Berlapis pada Sidang Lanjutan Habib Rizieq Shihab

Sebelumnya, Jokowi angkat bicara menanggapi kekisruhan di Myanmar. Ia pun menyampaikan duka cita dan simpati mendalam kepada para korban serta keluarganya.

"Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita dan dan simpati yang dalam kepada korban dan keluarga korban akibat penggunaan kekerasan di Myanmar," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, pada 19 Maret 2021.

Mengingat telah banyak korban berjatuhan di Myanmar yang disebabkan kekisruhan tersebut, Jokowi mendesak siapa saja yang menggunakan kekerasan di Myanmar agar segera dihentikan.

Baca Juga: Beredar di Media Sosial, Video Detik-detik Joe Biden Tersandung saat Naiki Tangga Air Force One

Baca Juga: Sebentar Lagi Malam Nisfu Sya'ban, Ini Kebiasaan Rasul dari Usman Bin Zaid

Jokowi mendesak hal tersebut karena bagaimanapun kondisinya, keselamatan dan kesejahteraan rakyat lah yang patut disoroti, serta menjadi hal yang harus diprioritaskan.

"Dan Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan. Keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama," lanjut Jokowi.

Jokowi menilai kekisruhan tersebut telah berpengaruh pada demokrasi, perdamaian, serta stabilitas di Myanmar.

Baca Juga: Buntut Kasus Prostitusi Online Cynthiara Alona, PMJ dan Kominfo Tegas akan Blokir Aplikasi MiChat

Baca Juga: Viral Driver Online Jadi Bintang Video Syur, Bayaran Tergantung Jumlah Tayang

Mewakili suara dari Negara Indonesia, Jokowi juga mendesak agar segera dilakukan dialog dan rekonsiliasi, guna memulihkan demokrasi, perdamaian, serta stabilitas di Myanmar.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh Galamedia News dalam artikel "SBY Mendadak Satu Suara dan Mendukung Presiden Jokowi: Agar Lebih Powerful."

"Indonesia juga mendesak agar dialog, agar rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, untuk memulihkan perdamaian, dan untuk memulihkan stabilitas di Myanmar," tegas Jokowi.

Selain itu, Jokowi pun akan berupaya untuk menyudahi kekisruhan tersebut, dengan cara melakukan pembicaraan dengan Ketua ASEAN.

Dalam pertemuan yang akan dilakukan Jokowi dengan ASEAN, Jokowi menginginkan terdapat pembahasan didalamnya mengenai krisis di Myanmar tersebut.

"Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN, agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar," ujar Jokowi.***(Lucky M. Lukman/GalamediaNews.com)

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler