Ditargetkan Bisa Rampung Juni 2021, Kemenkes Kini Luncurkan Program Vaksinasi Covid-19 Drive-Thru di Bali

28 Februari 2021, 20:10 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Pexels/Gustavo Fring

PR BOGOR - Budi Gunadi Sadikin selaku Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merilis program vaksinasi Covid-19 dengan metode drive-thru.

Program vaksinasi Covid-19 ini mulai dilaksanakan di daerah Badung, Provinsi Bali.

Selain itu, pada vaksinasi Covid-19 drive-thru ini akan melibatkan mitra perusahaan Grab dan Good Doctor.

"Grab dan Good Doctor menjadi mitra pertama Kemenkes untuk melakukan (vaksinasi) drive thru. Saya berharap gerakan vaksinasi bisa terbangun dengan kemitraan-kemitraan," kata Budi Gunadi Sadikin dikutip PRBogor.com dari PMJ News, Minggu, 28 Februari 2021.

Baca Juga: Hal Sia-sia Adukan Jokowi ke DPR Soal Dugaan Pelanggaran Prokes, Refly Harun: Suara DPR Masih Terkontrol

Menurut Budi Gunadi Sadikin, semakin banyak mitra yang terlibat maka akan semakin banyak yang dapat berpartisipasi.

"Makin banyak yang berpartisipasi, makin banyak komponen bangsa berpartisipasi, makin besar kemungkinannya bisa mencapai herd immunity untuk melindungi teman-teman kita dan seluruh bangsa Indonesia," ujar Kemenkes.

Dalam keterangannya Kemenkes pun mengjelaskan bahwa vaksinasi Covid-19 pada tahap kedua yang diselenggarakan di Bali, akan tertuju kepada pelaku-pelaku di bidang sektor pariwisata, kemudian penduduk dengan usia yang sudah lanjut atau lansia.

Baca Juga: Pantesan, Gara-gara Ini Presiden Jokowi Tidak Bisa Dipidanakan Soal Kerumunan di NTT Kata Refly Harun

Selain itu vaksinasi Covid-19 akan diberikan untuk sopir dan ojek online.

Lebih lanjut, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa hingga saat ini sudah ada 38,5 juta warga Indonesia yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19.

"Nah, orang-orang ini, 38,5 juta ini kali dua mestinya ada 77 juta suntikan. Itu kita targetkan selesai di Juni. 77 juta suntik mulai minggu lalu harus selesai di Juni," ujar Budi.

Baca Juga: Tak Hanya Positif Benzo, Teman Millen Cyrus Terbukti Gunakan Ekstasi, Polisi Masih Lakukan Pemeriksaan

"Itu tidak mungkin kementerian Kesehatan bisa lakukan secara eksklusif, tapi harus inklusif dengan teman-teman sekalian. Malahan pemerintah pusat juga tidak cukup hanya membangun suatu program, tapi harus mengajak semua komponen bangsa," katanya.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler