Waduh, Bahas Soal 'Notonegoro', Ramalan Jayabaya Ungkap Sosok Pemimpin Pengganti Jokowi

10 Januari 2021, 20:58 WIB
Presiden Joko Widodo./Twitter/@jokowi/ /

PR BOGOR - Prabu Jayabaya, Raja Kediri 1135 hingga 1157 Masehi telah meramalkan pemimpin Indonesia selanjutnya yang menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ramalan tersebut disampaikan melalui kanal YouTube Aliqul Channel, singgung soal No-To-No atau Na-Go-Ro.

Notonegoro bukanlah nama seseorang melainkan simbolisasi penamaan bagi pemimpin nasional, di mana siklus Notonegoro ini disebutkan akan terus berulang dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Bongkar Respon Keluarga Atas Kasus Video Syur 19 Detik Gisel, Wijin: Gue Kagum Sama Ibu

Noto sendiri berarti menata sedangkan Nagoro berarti negara sehingga diartikan jika pemimpin Indonesia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menata negara.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-pangandaran.com sebelumnya dalam artikel "Ramalan Jayabaya Bongkar Sosok Pengganti Jokowi: Mempunyai Nama Berakhiran No-To-Ne-Go-Ro dan....", untuk No diasosiasikan dengan Soekarno seorang proklamator dan Presiden pertama RI yang berkuasa sejak 1945 hingga 1967.

To diasosiasikan sebagai Soeharto Presiden kedua RI yang berkuasa sejak 1967 hingga 1998.

Baca Juga: Sederet Fakta Pesawat Jenis Boeing 737-500 yang Dioperasikan Sriwijaya Air SJ182: Berusia 27 Tahun

No kedua ditafsirkan sebagai Susilo Bambang Yudhoyono Presiden kelima RI yang berkuasa sejak 2004 hingga 2014.

Ramalan Jayabaya tidak memasukkan B.J. Habibie yang menjabat sejak 1998 hingga 1999, K.H. Abdurahman Wahid alias Gus Dur yang menjabat sejak 1999 hingga 2021, dan Megawati Soekarnoputri yang menjabat sejak 2001 hingga 2004.

Hal ini karena mereka tidak memiliki masa jabatan lengkap lima tahun sebagai Presiden sehingga hanya dianggap bunga-bunga transisi.

Baca Juga: Cerita Keluarga Co Pilot Fadly Satrianto, sang Ayah Bilang Sebelum Terbang Sempat Telepon Ibundanya

Lalu Presiden Indonesia dilanjutkan dengan Joko Widodo yang memiliki nama kecil Mulyono sehingga masuk inisial No seperti Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut beberapa pihak ramalan Jayabaya Notonegoro hanyalah sebuah mitos yang sudah terlanjur berkembang di masyarakat.

Pemikiran itu dilontarkan oleh profesor Notonegoro pendiri Universitas Gadjah Mada (UGM) yang intinya adalah bagaimana mengatur dan mengelola negara dengan baik.

Baca Juga: Mohon Kuasa Tuhan, Doa Menguat dari Flobamora Bali untuk Pramugari Sriwijaya Air SJ182 Mia Zet Wadu

Sekalipun banyak yang meragukan keasliannya tapi bunyi bait pertama dalam Kitab Musarar berbunyi jika Jayabayalah yang membuat ramalan-ramalan tersebut.*** (Mela Puspita/Pikiranrakyat-pangandaran.com)

Editor: Yuni

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran

Tags

Terkini

Terpopuler