Soal Ajakan Adu Argumen Fadli Zon ke Gus Yaqut, Ruhut Sitompul: Aku Tertawa, Jangan Ditanggapi Gus

29 Desember 2020, 13:46 WIB
Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul. /Instagram.com/@ruhutp.sitompul /

PR BOGOR - Politikus PDIP, Ruhut Sitompul ikut merespons tantangan debat terbuka oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon kepada Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.

Tantangan adu argumen itu lantas ditertawakan Ruhut Sitompul, sembari mengatakan bahwa Menag Gus Yaqut tidak perlu menanggapi ajakan Fadli Zon, karena menurutnya percuma tidak akan membuahkan hasil.

Fadli Zon tantang Gus Yaqut debat ha ha ha Aku tertawa termehek mehek, jgn ditanggapi Gus ngapain ember bocor diladeni bisa pening kepala Aku Tanteeeeeee MERDEKA,” kata Ruhut Sitompul, seperti dikutip PRBogor.com dari akun Twitter pribadinya @ruhutsitompul pada Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: Selamat! Maudy Ayunda Berhasil Unggul di Nominasi 'Wanita Indonesia Tercantik 2020'

Diketahui sebelumnya, Gus Yaqut menegaskan dan mengajak masyarakat di Tanah Air agar menjadikan agama sebagai sebuah inspirasi bukan aspirasi.

"Kita merasakan beberapa tahun belakangan agama sudah atau ada yang menggiring agama menjadi norma konflik,” ujar Gus Yaqut.

Dalam bahasa paling ekstrem, kata dia, siapapun yang berbeda keyakinannya, dianggap lawan atau musuh.

Baca Juga: Fantastis! Segini Besaran Dana yang Dikucurkan untuk Kirim Anggota Teroris JI ke Suriah

"Itu norma yang kemarin sempat berkembang atau bahasa lainnya populisme islam," tuturnya.

Pemerintah dan semua elemen masyarakat diyakininya tidak ingin populisme islam tersebut terus berkembang, karena dapat mengganggu kebhinekaan Indonesia.

Untuk itu, Gus Yaqut menegaskan agama harus dijadikan sebagai sumber inspirasi bukan aspirasi.

Baca Juga: FANTASTIS! Segini Besaran Dana yang Dikucurkan Teroris JI untuk Kirim Generasi Muda ke Suriah

Sebab, bila agama dijadikan sumber aspirasi dan dilakukan oleh orang-orang yang tidak tepat, bisa berbahaya.

Secara umum, ia mengatakan Indonesia berdiri dengan penuh keberagaman mulai dari agama islam, katolik, kristen, budha, hindu dan konghucu.

Oleh karena itu, lanjut dia, bila ada pihak-pihak yang ingin menghilangkan salah satu atas dasar agama, hal itu sama saja tidak mengakui Indonesia.

Baca Juga: Waduh, Kesal Sering Dipalak, Pedagang di Pasar Tanah Abang Nekat Tusuk Preman Setempat hingga Tewas

"Indonesia berdiri antarkultur dan budaya maupun agama yang ada di Indonesia ini," ungkapnya.***

Editor: Yuni

Sumber: Twitter @Ruhutsitompul

Tags

Terkini

Terpopuler