6 Pengikut Habib Rizieq Shihab Ditembak Mati Polisi, DPR Tegas Dukung Komnas HAM Dalami Insiden Itu

8 Desember 2020, 11:19 WIB
Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin menyoroti lima daerah rawan konflik di Papua.* /Instagram/@azissyamsuddin.korpolkam/azissyamsuddin.korpolkam

PR BOGOR - Sekira 6 orang, pengikut Habib Riizeq Shihab ditembak mati pihak kepolisian dalam bentrokan di alan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin, 7 Desember 2020, kemarin.

Kasus penembakan anggota FPI, pengikut Habib Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta - Cikampek KM 50 oleh anggota polisi itu akhirnya mendapat sorotan berbagai pihak, terutama soal hak asasi manusia (HAM).

Bersama Komnas HAM, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mendukung langkah mereka membentuk Tim Pemantauan dan Penyelidikan.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Masih Mengancam, Libur Natal 2020 Jangan Menimbulkan Klaster, Kata Doni Monardo

Baca Juga: 3 Zodiak Ini yang Cocok Jadi Pasangan Capricorn, Pisces Paling Bisa Buat Bahagia?

Baca Juga: Begini Cara Jennie BLACKPINK Bius BLINK, Penggemar Terengah-engah dengan Foto Terbarunya, Ada Apa?

Tim itu untuk mendalami informasi yang beredar terkait insiden tewasnya 6 orang, pengikut Habib Riizeq Shihab.

Azis Syamsuddin berharap semoga keterbentukan tim itu dapat berjalan dengan baik.

"Bagian terpenting adalah mengumpulkan fakta-fakta dari pihak terkait atas peristiwa jatuhnya korban jiwa. Semoga proses ini benar-benar matang dan berjalan baik," kata Azis di Jakarta, melansir Galamedia.com dalam artikel 'Wakil Ketua DPR Ri Dukung Komnas HAM Dalami Insiden Penembakan 6 Anggota FPI', Selasa 8 Desember 2020.

Azis menjelaskan, dalam koridor kerja, aparat Kepolisian sudah diberikan kewenangan melalui UU untuk dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga: Insiden saat Wawancara BTS di MAMA 2020, Gelagat V: Resleting Celana dan Kancingmu Sudah Selesai?

Baca Juga: Kumpulan 5 Lirik Lagu Perayaan Hari Natal 2020 yang Sering Dinyanyikan, Mulai dari White Christmas

Baca Juga: Jelang Natal 2020: Berikut Lirik Lagu Jingle Bells Beserta Terjemahan Indonesia Bisa Kamu Nyanyikan

Menurut dia, kedudukan organisasi masyarakat, memiliki fungsi dan arah yang jelas dalam membangun bangsa.

"Dari kejadian ini, semua pihak introspeksi diri. Dan kita pastikan bahwa negara tak boleh kalah dengan premanisme. Maka taatilah ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengikat terhadap seluruh warga negara," ujarnya.

Azis menilai pengawasan kepemilikan senjata api oleh pihak berwajib di Indonesia masih lemah sehingga membuat perdagangan gelap senjata api di Indonesia masih ada.

Baca Juga: 5 Fakta Baru tentang V BTS Wajib ARMY Ketahui, Paras V BTS Selaras dengan Kecerdasannya, Setuju?

Baca Juga: BLINK harus Tahu: 10 Fakta tentang Rose BLACKPINK, Bila Dilahirkan Bukan Jadi Idola, Ini Profesinya

Baca Juga: Lagi-Lagi Stagnan! Update Harga Emas Hari Ini 8 Desember 2020, Antam Masih Rp1.921.000 per 2 gram

Karena itu dia mendukung aparat Kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut secara transparan.

Dia mengatakan, pasca-peristiwa tersebut, masyarakat tetap tenang dan tidak tersulut provokasi maupun hasutan yang sengaja dihembuskan untuk memecah belah persatuan.

"Indonesia adalah negara hukum, mari kita serahkan semuanya pada pihak berwajib yang saat ini tengah melakukan pendalaman. Sekali lagi, jaga situasi, jangan sampai terprovokasi," katanya.

Baca Juga: Terkuak! Ahok Pernah Ribut dengan DPRD DKI Jakarta Millenial Soal Anggaran, Bilang 'Belagu Amat'

Baca Juga: Camkan! Polisi Janji Ungkap Asal Senjata Tajam dan Senjata Api Milik Pengikut Habib Rizieq Shihab

Baca Juga: Hak Pilih Pasen Positif Covid-19 Bisa Digantikan pada Pencoblosan Pilkada 2020, Ini Penjelasan KPU

Politisi Partai Golkar itu meminta semua pihak harus menahan diri dan menciptakan suasana sejuk serta damai sebagai bagian dari sikap gotong-royong yang selalu mengedepakan rasa persaudaraan.***(Kiki Kurnia/Galamedia News/PRMN)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler