Istana Berharap Pemuka Agama di Sulawesi Tengah tetap Bersilaturahmi Tanggapi Pembantaian di Sigi

29 November 2020, 19:34 WIB
AKTIVIS antikorupsi Fadjroel Rachman. Ia termasuk yang dipanggil Presiden Jokowi, Senin 21 Oktober 2019. /ANTARA /ANTARA

PR BOGOR - Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rahman menyampaikan, pemerintah berharap pemuka agama di Sulawesi Tengah tetap bisa rukun, bersilaturahmi menanggapi pembantaian satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Sigi yang mewaskan empat korban.

Fadjroel Rahman menyampaikan, pemerintah berharap pemuka agama di Sulawesi Tengah tetap tenang sehingga masyarakat tidak terprovokasi.

"Pemerintah mengharapkan kepada seluruh pimpinan umat beragama di Sulawesi Tengah terutama, terus melakukan silaturahim, untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu SARA. Karena sebenarnya yang terjadi bukan di sebuah gereja," tulis Fadjroel Rahman melalui akun twitternya, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com, Minggu, 29 November 2020.

Baca Juga: Istana Kutuk Pembantaian Satu Keluarga di Sigi, Fadjroel Rahman: Palaku akan Diburu dan Dikepung

Baca Juga: Soal Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi, Hasil Interogasi 5 Saksi oleh Polisi: Pelaku Ada 10 Orang

Baca Juga: Ilmuan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh Meninggal Dunia, Dibunuh di Dekat Teheran, Begini Reaksi Dunia

Dikatakan fadjroel Rahman, pemerintah mengutuk keras pembantaian satu keluarga yang menawaskan empat orang di Kawasa Sigi, Sulawesi Tengah.

Fadjroel Rahman menyampaikan, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan telah memerintahka pihak yang berwajib untuk mengejar pelaku.

Fadjroel Rahman menyatakan, pemerintah menyampaikan duka yang mendalam kepada para korban dan keluarganya atas kejadian tersebut.

Dikatakan Fadjroel Rahman, Presiden Jokowi menginstruksikan agar pihak yang berwajib melakukan pengepungan dan pengejaran terhada seluruh pelaku ypembantaian satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Sungjae BtoB Tajir Melintir hingga Dijuluki 'Sendok Berlian', Terungkap Nih Sumber Kekayaannya...

Baca Juga: 25 KDrama Terbaik 2020, It’s Okay to Not Be Okay Nomor 9, Flower of Evil Ke-3, Lalu Nomor 1 dan 2?

Baca Juga: 25 Lagu KPop Terbaik Tahun 2020 Versi KingChoice, BTS Dynamite Urutan ke Berapa Ya? ARMY Bisa Tebak?

"Pemerintah sesuai perintah presiden telah melakukan langkah-langkah, melakukan pengejaran serta pengepungan terhadap tempat yang dicurigai memiliki keterkaitan dengan para pelaku," tulis Fadjroel Rahman.

Dijelaskannya, hingga saat ini tercatat pelaku merupakan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur, yakni kelompok Santoso yang saat ini masih tersisa beberapa orang.

"Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur. Kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi, dan operasi Tinombala, atau Satgas Tinombala sedang mengejar sekarang," imbuhnya.

Baca Juga: Drakor Do Do Sol Sol La La Sol Tamat, Ungkapan Go Ara: akan menghargai Kenangan Tak Terlupakan Ini

Baca Juga: Deretan Jadwal Comeback Kpop Desember 2020: Super Junior akan Kembali Bulan Depan Meski Masih Mistri

Baca Juga: Refleksi Minggu, Ephorus Gereja: Yesus, Raja Kemuliaan yang Menyelamatkan

 

Diberitakan sebelumnya di Pikiranrakyat-bogor.com, Polri melakukan pengecekan lokasi pembunuhan satu keluarga yang terjadi di kawasan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kejadian itu menewaskan empat orang dan membakar tujuh rumah.

"Ada 5 saksi yang diinterogasi menyatakan bahwa pelaku kurang-lebih 10 orang tidak dikenal, 3 orang bawa senpi (laras panjang 1 dan 2 senpi genggam),” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono, Sabtu, 28 November 2020.

Ratusan Satgas Tinombala Brimob Sulteng dengan dibantu TNI pun diterjunkan untuk mengejar pelaku.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Liga Inggris Brighton vs Liverpool 28 November 2020 tayang di Mola TV

Baca Juga: Ingin Terus Terlihat Muda Seperti Artis Korea? Lakukan 4 Hal Ini agar Kulit Wajah Selalu Sehat

Baca Juga: Ridwan Kamil Mengaku Prihatin Atas Kasus Ajay M Priatna: Sudah Sering Ingatkan untuk Tak Korupsi

"Saat ini sudah ada backup kurang-lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melakukan pengejaran terhadap pok Ali Kalora tersebut," kata Brigjen Awi.

Diketahui, empat warga yang merupakan satu keluarga asal Desa Lembatongoa dibunuh.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 27 November 2020, sekitar pukul 10.00 WITA.

Pembunuhan tersebut kabarnya dilakukan oleh Kelompok Teroris Mujahid Indonesia Timur (MIT).

Baca Juga: Akui Penggemar Berat TWICE, Kim Seon Ho: Aku Hanya Mencintai Dahyun, Aku Merasa Bangga

Baca Juga: Artis dan Selebgram Terlibat Prostitusi Online di Hotel Layani Satu Pria dengan Tarif Rp110 Juta

Baca Juga: Ketahui 7 Fakta Tentang RM BTS, ARMY Pasti Bakal Nangis Bombai Saat Tahu

Dalam aksinya itu, satu keluarga yang terdiri dari seorang bapak, hingga menantunya tewas. Sedangkan, istrinya mengalami luka-luka.

Mulanya kasus itu dilaporkan oleh seorang warga berinisial A. Ia melaporkan bahwa ada warga Desa Lembontonga yang disandera oleh kelompok MIT.

“Informasi itu diperoleh kepolisian terkait adanya warga Desa Lambontonga, Kabupaten Sigi yang diduga dibunuh oleh kelompok MIT Poso,” kata Brigjen Awi dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu kemarin.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler