Network
PR BOGOR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan hibah sebesar Rp25 miliar kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Dana hibah tersebut diberikan terkait hunian tetap (huntap) korban bencana pada awal tahun 2021 mendatang.
Sekretaris Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertahanan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Irma Lestiana mengatakan, sekitar 500 unit dengan tipe rumah 36 diharapkan rampung tahun 2021 mendatang.
Baca Juga: Imbas dari Fenomena CENS, LAPAN: Berpotensi Banjir Besar Awal 2021 di Jakarta dan Sekitarnya
Guna membangun huntap tambahan bagi korban banjir dan longsor di Kecamatan Sukajaya, Cigudeg, dan Nanggung itu Pemkab Bogor harus mengeluarkan dana tambahan.
“Tapi kita harus siapkan stimulus dari APBD yang sedang kita ajukan. Karena, jika di-breakdown untuk satu unit huntap dari BNPB itu hanya Rp50 juta. Sementara kebutuhan untuk satu unit sekitar Rp72 juta,” tutur Irma.
Ia menyebut Pemkab Bogor akan menyiapkan dana tambahan sekitar Rp12,5 miliar dengan asumsi per unit rumah diberi stimulus sekitar Rp22 juta atau Rp25 juta.
Baca Juga: Waspadai Norovirus yang Menular dari Makanan, Simak Penjelasan dan Cara Pencegahannya
Namun menurut Irma, meski Pemkab Bogor dapat bantuan dari BNPB, kebutuhan huntap bagi korban bencana di empat kecamatan tersebut belum dapat terpenuhi.
Pasalnya, Pemkab Bogor masih membutuhkan lebih dari 2.000 unit huntap, yang saat ini baru terbangun di Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg 205 unit dan Desa Urug, Kecamatan Sukajaya 358 unit.
“Untuk yang di lahan Desa Cigudeg ini, bisa 1.500 unit. Kita masih ajukan terus bantuan ke pusat maupun lewat alokasi APBD. Kebutuhan kan 2.000an. masih banyak kurangnya,” katanya.
Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Akan Kunjungi Istana Bogor, Wali Kota Bima Arya Koordinasikan Beberapa Hal
Sebelumnya diketahui, beberapa Kecamatan di Kabupaten Bogor seperti Kecamatan Sukajaya m Cigudeg, dan Nanggung merupakan wilayah yang terdampak bencana banjir dan longsor pada awal tahun 2020.
Atas peristiwa tersebut, mengakibatkan kerusakan parah pada ribuan rumah masyarakat. Yang jika dirinci sebanyak 1.092 unit rusak berat, 1.625 unit rusak sedang, dan 1.334 unit rusak ringan.***
