Siap Maju Pilgub Jabar 2024, Ini Sederet Program Bima Arya Jika Terpilih

- 6 Mei 2024, 17:00 WIB
Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto saat berkunjung ke Kantor Pikiran Rakyat Bandung pada Senin, 6 Mei 2024.
Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto saat berkunjung ke Kantor Pikiran Rakyat Bandung pada Senin, 6 Mei 2024. /Foto: Pikiran Rakyat/Deni Armansyah

PEMBRITA BOGOR - Eks Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto berniat mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2024 mendatang. Keputusan Bima Arya tersebut menambah panasnya persaingan dalam memperebutkan kursi Jabar 1.

Sebelumnya, menjelang berakhirnya masa jabatannya sebagai Wali Kota Bogor, Bima Arya telah menerima banyak pertanyaan dari warga terkait kemungkinan pencalonannya di Pilgub Jabar. Respons dari berbagai pihak, terutama partai politik, mendorongnya untuk memutuskan langkah maju tersebut.

Dikutip dari pikiran-rakyat.com, Bima Arya menyampaikan visi dan misi yang akan dijalankan apabila terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat.

Salah satu fokus utamanya adalah peningkatan kualitas hidup masyarakat kecil. Ia menekankan pentingnya perbaikan dalam sektor kesehatan dan pendidikan sebagai langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut.

Dalam upayanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, Bima Arya menyoroti dua aspek penting, yaitu kesehatan dan pendidikan. Beliau menegaskan pentingnya akses layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat Jawa Barat.

"Kita ingin melihat warga Jawa Barat itu tidak pusing tidak ribet kalau mau berobat seharusnya dengan anggaran yang ada, bisa membangun puskesmas dan rumah sakit sampai ke desa-desa yang layak," ujarnya.

Bima Arya Ingin Hapus Sistem PPDB di Jawa Barat

Selain itu, Bima Arya juga menyoroti permasalahan dalam sistem pendidikan, terutama terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Ia menilai adanya aturan-aturan yang rumit dalam PPDB dapat menjadi hambatan bagi masyarakat dalam menyekolahkan anak-anak mereka.

"Masa setiap tahun harus repot soal PPDB, harus nyogok sana nyogok sini. Ibu-ibu yang ingin menyekolahkan anaknya takut bersaing dengan orang-orang yang bisa bayar, belum lagi dengan aturan zonasi," katanya.

Halaman:

Editor: Muhammad Rizky Suryana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah