PR BOGOR - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor mengamankan seorang wanita pengemis viral ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Marzoeki Mahdi karena diduga menderita gangguan jiwa. Di media sosial, berita ini dikenal dengan 'Emak-emak Pengemis' yang memaksa minta sedekah.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bogor Sumartini menyebut pihaknya telah melakukan asesmen terhadap emak-emak bernama Rosmini (55) itu pada Minggu, 28 April 2024 malam.
Rosmini menjadi viral di media sosial karena perilakunya yang memaksa dan agresif dalam meminta sedekah di Bekasi, Cianjur, dan Sukabumi, Jawa Barat.
Akhirnya, dia sudah tiba di Kota Bogor. Kemudian, petugas Dinsos dan Satpol PP langsung bergerak mengamankannya berdasarkan laporan dari warga.
"Kemarin malam hasil asesmen kami klien terindikasi ODGJ. Jadi setelah diberikan layanan, makan, dan dimandikan, klien diberangkatkan ke RSJMM tadi malam," kata Sumartini.
Saat ini, lanjut Sumartini, wanita tersebut akan diberikan layanan medis di RSJMM sekitar dua pekan hingga 18 hari. Di rumah sakit, wanita itu akan dipulihkan kesehatannya.
"Untuk sementara, kita pulihkan dulu kesehatannya, terutama kesehatan mental atau psikisnya. Karena bila sedang kondisi terganggu jiwanya, khawatir jawabannya hanya halusinasi dia saja," ucapnya.
Kondisi Emak-emak Pengemis Viral
Sumartini menjelaskan, Dinsos masih menelusuri latar belakang dari wanita yang tidak membawa identitas ini. Pihaknya juga berupaya mencari keluarga orang terlantar ini, untuk kemudian dilakukan reunifikasi.
"Setelah perawatan, kita lakukan reunifikasi ke keluarga atau dititip ke panti. Artinya penanganan sampai tuntas," ucapnya.
Baca Juga: Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Sinte di Perumahan Mewah Montain View Sentul City Bogor
Terpisah, Manajer Hukum dan Hubungan Masyarakat RSJMM Kota Bogor Prahardian Priatma mengatakan, Rosmini sudah berada di rumah sakit dalam kondisi aman.
"Kondisinya tenang, saat dibawa pun kondisinya tenang saat ini sedang dalam penanganan dokter," ujarnya.
Rosmini ditempatkan di ruang rawat inap biasa namun tidak diisolasi dengan lama waktu rawat sesuai kondisi dari yang bersangkutan.
"Kita lihat kondisi dari pasiennya, lama rawat tergantung dari kondisi si pasien tersebut," pungkas Dian.***