Network
PR BOGOR - Menteri Kesehatan (menkes) Republik Indonesia (RI), Terawan Agus Putranto, kini sedang banyak diperbincangkan di banyak media sosial lantaran sosoknya yang kini tak pernah terlihat.
Dalam acara Mata Najwa yang dibawakan Najwa Shihab, dia melontarkan sejumlah pertanyaan untuk Menkes terawan dihadapan kursi kosong.
Sindiran keras dilontarkan Najwa Shihab lantaran Menkes Terawan Agus Putranto selama ini tak kunjung datang memenuhi undangan Mata Najwa. Namu sudah beberapa kali undangan itu tak juga direspon dengan baik.
Baca Juga: Kabar Gembira, Dynamite Memuncak, BTS Duduki Puncak Tertinggi di Tangga Billboard Hot 100
Undangan untuk Terawan Agus Putranto dimaksudkan agar sang menteri bisa menjabarkan detil penanganan pandemi Covid-19 di dalam negeri, termasuk penanganan secara sinergi antara pusat dan daerah.
Dalam acara Mata Najwa bertajuk "Mata Najwa Menanti Terawan", Najwa Shihab bermonolog untuk Terawan Agus Putranto. dalam monolognya Najwa Shihab melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk Menkes RI tersebut.
"Mengapa Menghilang pak?, anda minim sekali muncul di depan publik memberi penjelasan selama pandemi, rasanya Menteri Kesehatan yang paling low profile di seluruh dunia selama wabah ini hanya Menteri Kesehatan Republik Indonesia," Ucap Najwa Shihab, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari acara Mata Najwa pada Selasa, 29 September 2020.
Baca Juga: Sambut Hari Gajian, Merchant Baru ShopeePay Pekan ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat
Terawan Agus Putranto menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia sejak 23 Oktober 2019. Sebelumnya dia tercatat sebagai seorang Dokter militer yang juga menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto dan Ketua Tim Dokter Kepresidenan.
Lahir di Sitisewu, Yogyakarta, pada 5 Agustus 1964. Merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Saat masih berkarir di dunia medis dia sempat menemukan metode baru, "Cuci Otak". Dalam studinya, dia menekankan perhatiannya pada penderita stroke.
Baca Juga: Ridwan Kamil Paparkan Kawasan Zona Merah di Jabar, Lima Daerah Berisiko Tinggi, Kota Bogor Termasuk
Metode yang sempat jadi perdebatan di kalangan akademisi dan ilmuwan kedokteran karena latar belakangnya sebagai seorang radiolog. Namun, Terawan Agus Putranto dapat membuktikannya.
Bahkan, metode 'cuci otak' hasil temuannya diterapkan di Jerman dan paten dengan nama 'Terawan Theory'.
Menurut hasil penelitiannya, dengan metode tersebut pasien penderita stroke dapat sembuh sekira 4 hingga 5 jam pasca operasi.
Baca Juga: Nobar Film G30S PKI Tegas Dilarang Polri, Izin Tak Bakal Dikeluarkan, Keselamatan Rakyat Diutamakan
Inovasi dan penemuan Terawan Agus Putranto membuatnya mendapatkan beberapa penghargaan, seperti Hendropriyono Strategic Consulting (HSC) dan dua rekor Muri sekaligus sebagai penemu terapi cuci otak dan penerapan program Digital Subtraction Angiogram (DSA).
Meski demikian, dia pernah dipecat Majelis Kehormatan Elit Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) karena dianggap melakukan metode tersebut kepada pasien sebelum melalui penelitian ilmiah.***
