Lahir di Sitisewu, Yogyakarta, pada 5 Agustus 1964. Merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Saat masih berkarir di dunia medis dia sempat menemukan metode baru, "Cuci Otak". Dalam studinya, dia menekankan perhatiannya pada penderita stroke.
Baca Juga: Ridwan Kamil Paparkan Kawasan Zona Merah di Jabar, Lima Daerah Berisiko Tinggi, Kota Bogor Termasuk
Metode yang sempat jadi perdebatan di kalangan akademisi dan ilmuwan kedokteran karena latar belakangnya sebagai seorang radiolog. Namun, Terawan Agus Putranto dapat membuktikannya.
Bahkan, metode 'cuci otak' hasil temuannya diterapkan di Jerman dan paten dengan nama 'Terawan Theory'.
Menurut hasil penelitiannya, dengan metode tersebut pasien penderita stroke dapat sembuh sekira 4 hingga 5 jam pasca operasi.
Baca Juga: Nobar Film G30S PKI Tegas Dilarang Polri, Izin Tak Bakal Dikeluarkan, Keselamatan Rakyat Diutamakan
Inovasi dan penemuan Terawan Agus Putranto membuatnya mendapatkan beberapa penghargaan, seperti Hendropriyono Strategic Consulting (HSC) dan dua rekor Muri sekaligus sebagai penemu terapi cuci otak dan penerapan program Digital Subtraction Angiogram (DSA).
Meski demikian, dia pernah dipecat Majelis Kehormatan Elit Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) karena dianggap melakukan metode tersebut kepada pasien sebelum melalui penelitian ilmiah.***