Selain masalah WC, SDN Kertajaya 04 juga menghadapi kekurangan ruang kelas. Sekolah ini hanya memiliki 9 kelas, padahal seharusnya ada 12 rombongan belajar (rombel) untuk memenuhi kebutuhan siswa.
"Ini hanya 9 ruang kelas, itu pun perlu direnovasi dan butuh tambahan tiga rombel lagi," keluh Badrudin.
Badrudin berharap bahwa ruangan lama yang telah diajukan ke Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) bisa segera direalisasikan. "Sejak 2022 sudah mengajukan, tapi kita tidak menyalahkan semua pihak, yang jelas kami sudah sering mengajukan perbaikan kelas," kata Badrudin.
Baca Juga: Tebing Jembatan Cigudig di Tajur Bogor Longsor, Pengendara yang Diimbau Cari Jalan Alternatif
Namun, hingga saat ini, belum ada realisasi dari rapat Musrenbang di kecamatan, dan pengajuan untuk tahun 2023-2024 masih tergantung pada Dinas Pendidikan.
"Tapi ketika ikut Musrenbangdes, hasil yang terdaftar di 2024 hilang lagi, dan diajukan buat tahun 2025 mendatang, mungkin belum ada rejekinya," pungkasnya.
Harapan ke depan adalah agar pemerintah daerah segera merealisasikan pengajuan ruang kelas baru dan fasilitas penunjang seperti WC di SDN Kertajaya 04. "Selama belum dapat realisasi, sementara para siswa menggunakan WC yang ada, ruangan belajar pun kurang," tambah Badrudin.***