“Saya sedih melihat ini. Operasi pasar hanya omong kosong. Ditambah ketakutan Corona. Pasar yang buka tutup membuat harga dimainkan,” kata dia.
Abbi menambahkan di beberapa wilayah sudah melakukan pemusnahan secara massal untuk ayam yang masih berumur tiga sampai sepuluh hari.
Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.Com dengan judul "Para Peternak Ayam Keluhkan Ulah Mafia dalam Memainkan Harga di Pasaran"
“Hal itu dilakukan karena peternak sudah bingung, kalau harga begini, mau darimana beli pakan?,” kata dia.
Ia berharap para peternak bisa lebih waspada terhadap para intergrator yang memiliki modal besar terkait adanya upaya permainan harga.
“Hati-hati dengan integrator bermodal besar dan PT PT besar yang melantai di bursa. Apakah mereka yang bermain? Dengan bakul-bakul ayamnya? Atau mafia pasar yang selalu saja ada rasa tega di setiap musibah,” ucap Abbi.
Baca Juga: Hikmah Pandemi Corona, Kualitas Udara Indonesia Semakin Membaik
Lebih lanjut Abbi menjelaskan perlu adanya upaya kongkret dalam mengatasi permasalahan harga ayam nasional dan rantai distribusinya ini.
“Rantai distribusi dengan disparitas harga yang tinggi akan menjadi tidak sehat untuk semua pihak. Jika industri ini hancur. Bagaimana nasib peternak?,” pungkas Abbi.***