Network
PR BOGOR – Pemerintah Kebupaten (Pemkab) Bogor melanjutkan pembatasan dan pengetatan mobilitas di kawasan Puncak.
Kebijakan ini diambil Pemkab Bogor seiring dengan perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 di Jawa dan Bali hingga 9 Agustus 2021.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, pengetakan ini dilakukan setelah Kabupaten Bogor masuk wilayah aglomerasi, meskipun saat ini berada di level 3 PPKM.
“Tapi kita selaraskan dengan aturan PPKM Level 4, karena Kabupaten Bogor masuk wilayah aglomerasi,” kata Ade Yasin kepada awak media.
Ade Yasin yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten itu kembali menegaskan tidak ada pelonggaran aturan apapun.
Politisi PPP itu khawatir, jika aturan dilonggarkan akan membawa Kabupaten Bogor masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19.
“Jadi kami harus seragam kebijakannya, belum ada kelonggaran," tegas Ade Yasin.
Baca Juga: Hujan Kritikan Soal Pengecatan Pesawat Kepresidenan, Begini Komentar Ferdinand Hutahaean
Di sisi lain, untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor, pemerintah daerah terus menggencarkan program vaksinasi massal bagi masyarakat.
Salah satu yang dilakukan Pemkab Bogor, yakni bekerjasama dengan Mabes TNI AU melalui Diskomlekal untuk melaksanakan vaksinasi tahap kedua untuk warga Cariu, Rabu 4 Agustus 2021.
Ade Yasin berharap, kolaborasi kedua institusi ini bisa dilakukan secara berkelanjutan.
“Kami dari Pemerintah Daerah, TNI dan juga Polri harus terus berkolaborasi untuk mempercepat vaksinasi,” kata Ade Yasin.
Baca Juga: ARMY Dibuat Penasaran, Benarkah Jennifer Lopez Kolaborasi dengan BTS?
Ade Yasin juga mengatakan, pihaknya rutin melaksanakan vaksinasi di 40 kecamatan. Bahkan, Pemkab Bogor memiliki banyak vaksinator yang terlatih dengan jumlah 1.070 orang.
Jumlah tersebut belum ditambah dengan relawan yang siap membantu pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Bogor.
“Pemkab Bogor menyediakan vaksinasi di 40 Kecamatan, satu kecamatan targetnya 2.000 vaksin setiap harinya,” kata Ade Yasin.***
