"Banyak beras lama tak terpakai berarti tak bisa keluar kan, sehingga mengalami kerusakan," kata politisi Golkar ini.
Kemudian, lanjut Dedi, Bulog tak memiliki gudang dengan tekonologi memadai dalam penyimpanan beras.
Akibatnya, beras yang disimpan di gudang tidak bisa bertahan lama sehingga mudah busuk.
Selama ini, Bulog menyimpan beras hanya dengan mengganjalkan memakai valet sehingg beras tidak bisa bertahan lama.
"Jadi Bulog itu seperti terperangkap. Beli (gabah) nggak bisa, jual (beras) juga nggak bisa. Bahkan beras sisa impor yang tahun 2018 dan 2019 pun belum terjual. Ini yang menjadi problematika dari sisi pengelolaan," kata Dedi.
Dedi mengatakan, dengan kondisi seperti itu, kinerja Bulog membingungkan.***
Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com berjudul Kinerja Bulog Jadi Sorotan, Dedi Mulyadi: Membingungkan, Beli Gabah Enggak Bisa, Jual Beras pun Tak Bisa