PEMBRITA BOGOR - Fabyansyah Ambara (16) tak menyangka kebahagiannya malam itu usai bermain Playstation (PS) berbuah jadi musibah. Dia jadi korban salah sasaran sekelompok remaja yang melakukan aksi tawuran perang sarung di Jalan Raya Puncak-Gadog, Desa Pandansaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
"Berdasarkan laporan warga, kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2024 pukul 01.00 dini hari WIB di Jalan Raya Puncak Gadog, Ciawi," kata Kapolsek Ciawi Kompol Agus Hidayat, dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Maret 2024.
Agus menjelaskan, Abi sapaan akrab Fabyansyah Ambara baru pulang bermain Playstation di sebuah rental PS bersama temannya.
"Bermula saat korban bernama Fabyansyah Ambara usia 16 Tahun tersebut sedang bermain PS di salah satu rental bersama rekannya, yang di mana rekannya tersebut telah melakukan perjanjian dengan para pelaku untuk melaksanakan perang sarung dengan mengajak Fabyansyah (korban). Namun, Fabyansyah tidak mengetahui hal tersebut untuk ikut perang sarung," jelas Agus.
Namun, karena temannya itu sudah janjian terlebih dahulu dengan kelompok remaja lain melakukan aksi tawuran perang sarung, Abi ikut menjadi sasaran pukulan.
"Setelah melakukan perang sarung, korban dipukul saat hendak membeli rokok, sehingga korban terjatuh dan dipukul oleh para pelaku," ujarnya.
Korban Salah Sasaran Perang Sarung di Ciawi Bogor
Akibat pemukulan itu, Abi harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi karena mengalami luka cukup serius pada bagian kepala dan beberapa anggota badan lain.
"Hal tersebut mengakibatkan korban mengalami luka bagian kepala, leher, dan anggota badan. Korban hingga saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Ciawi," papar Agus.
Baca Juga: Polisi Bakal Rutin Patroli Cegah Perang Sarung selama Bulan Ramadhan di Wilayah Bogor
Saat ini pihak kepolisian tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa beberapa saksi kejadian. Sementara itu, orang tua Abi berencana membawa kasus pemukulan salah sasaran perang sarung ini ke ranah hukum.
"Orang tua korban akan membuat laporan polisi sebagai rencana tindak lanjut dan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi serta mencari para pelaku guna melakukan pengembangan perkara. Polisi akan terus menelusuri," pungkas Agus.***