Prakiraan Cuaca di Bogor Minggu, 22 Agustus 2021: Waspadai Hujan Petir pada Siang dan Malam Hari

PR BOGOR – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi hujan yang disertai petir dan angin kencang untuk wilayah Bogor dan sekitarnya pada Minggu, 22 Agustus 2021, siang dan malam hari.

Selain wilayah Bogor, potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga diperkirakan akan mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Baray, Kota Cimahi, Kota Bandung, Depok dan Kota Bekasi.

Pada siang hari, wilayah Bogor dan sekitarnya diperkirakan akan diguyur hujan dengan intensits ringan. Sementara pada sore hari, Bogor diperkirakan akan diguyur hujan intensitas sedang dengan kecematan angin 10 kilometer, dan suhu dikisaran 28 derajat celcius.

Begitu juga pada malam hari, wilayah Bogor dan sekitarnya diperkirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan, dan suhu dikisaran 24 hingga 25 derajat celcius. Sementara pada malam hari kelembaban berada di kisaran 80 hingga 85 persen.

Baca Juga: Hakan Calhanoglu Sumbang Satu Gol saat Inter Milan Kalahkan Genoa 4-0 di Laga Pembuka Serie A Italia

Sementara itu, BMKG meminta pemerintah daerah berkomitmen dalam aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, pemerintah daerah memiliki peran penting mengingat laju pembangunan di daerah sangat massif.

"Aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim butuh komitmen politik karena harus dimulai dari kepala daerah yang diwujudkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD)," ungkap Dwikorita seperti dikutip Pikiran Rakyat Bogor dari laman resmi BMKG saat webinar yang digelar Deputi Bidang Klmatologi, BMKG, beberapa waktu lalu.

Dwikorita mengatakan, pemerintah daerah dari tingkat kabupaten dan kota harus mempersiapkan kemungkinan terburuk bencana alam serta dampak perubahan iklim.

Baca Juga: Dibalik Layar 'Wonderland Indonesia' Novia Bachmid: dari Sekian Banyak Pilihan, Alhamdulilah Aku Terpilih

Menurut Dwikorita, dampak perubahan iklim, di antaranya badai tropis, banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang, dan kekeringan yang diprediksi akan lebih sering terjadi dengan intensitas yang lebih kuat.

Melihat dampak-dampak tersebut, Dwikorita menyebut jika antisipasi perubahan iklim adalah tugas yang cukup menantang.

“Karena ini membutuhkan komitmen gotong royong dan koneksitas yang kuat dari level pusat hingga daerah,” tutur Dwikorita.

Dwikorita juga menegaskan, selain pemerintah daerah, masyarakat juga haru dilibatkan dalam persoalan ini.***