Peringati Isra Miraj, Simak Perjalanan Nabi Muhammad SAW hingga Langit ke Tujuh Dalam Satu Malam

- 9 Maret 2021, 19:22 WIB
Isra Miraj merupakan peristiwa diturunkannya perintah salat 5 waktu.
Isra Miraj merupakan peristiwa diturunkannya perintah salat 5 waktu. /pixabay/konevi


PR BOGOR - Kisah Isra Miraj menjadi salah satu peristiwa penting bagi umat Islam.

Saat itu peristiwa Isra Miraj menjadi cerita perjalanan suci Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam hitungan satu malam saja.

Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem.

Baca Juga: Link Streaming Ikatan Cinta Malam Ini, 9 Maret 2021: Merasa Diancam Elsa Merasa Kesal dan Marah pada Al

Baca Juga: Rose BLACKPINK Pecahkan Rekor Jelang Debut Solonya, Capai 400 Ribu Eksemplar

Sementara itu Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi menuju langit ke tujuh, kemudian ke Sidratul Muntaha.

Perjalanan yang menembus langit ketujuh itu hanya ditempuh satu malam atas perintah Allah SWT.

Di sanalah Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT berupa shalat lima waktu.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini, 9 Maret 2021: Al Marah Kepada Elsa dan Mengancam Elsa

Baca Juga: Kirab Obor Olimpiade Tokyo Kemungkinan Digelar Tanpa Penonton, Begini Penjelasan Hasil Survei

Dirangkum PRBogor.com dari berbagai sumber berikut kisah perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad saw.

Isra menurut bahasa yaitu Saro yang berarti perjalanan di malam hari, sedangkan menurut istilah Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW bersama Malaikat Jibril dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina), sebagaimana firman Allah SWT:

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Subhaanladzii asraa biabdhihi lailam minal masjidil haraami ilal masjidil aqsalladzii baarakna haulahu linuriyahu min aayaatinaa, innahu huwas samiiul basiir.

Artinya: "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada satu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepada Nya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al Isra : 1).

Baca Juga: Cair Bulan Ini, Cara Daftar BLT Ibu Rumah Tangga Rp2,4 Juta dari Kemensos

Nabi Muhammad SAW bersama Malaikat Jibril menunggangi Buraq sebagai kendaraannya dengan kecepatan luar biasa.

Buraq adalah hewan putih yang panjang, ukurannya lebih besar dari Keledai dan lebih kecil dari Bighal.

Dengan menggunakan hewan tersebut secepat mungkin sampai di Sidratul Muntaha. Sidratul Muntaha adalah tempat yang paling tinggi di langit yang menjadi pembantas antara pengetahuan dan amal manusia.

Tidak ada satupun yang mengetahui, didekatnya terdapat surga yang bernama Al Ma'wa yang disediakan untuk orang mukmin yang bertakwa.

Baca Juga: Fakta The Penthouse: Park Eun Suk Pemeran Logan Lee Nobatkan Oh Yoon Hee sebagai Gadis Ideal, Kok Bisa?

Peristiwa terjadinya Isra Miraj pada saat Nabi Muhammad SAW ditinggal wafat oleh istrinya Siti Khodijah pada tahun 10 kenabian beliau.

Tidak lama pamannya yang bernama Abu Thalib juga wafat, walaupun tidak masuk Islam tetapi beliau adalah salah satu orang yang selalu membela Nabi dari orang yang akan mencelakakannya.

Selepas ditinggal dua orang yang disayangnya, beliau semakin terjepit karena intimidasi dari kaum kafir Quraisy sehingga beliau pergi ke Thaif untuk berdakwah.

Namun penduduk Thaif justru mengiusirnya dan melempari dengan batu hingga kaki Rasul berdarah.

Baca Juga: CEK FAKTA: Anies Baswedan Korupsi Rp100 Miliar dari Saham Miras Milik Pemprov DKI Jakarta, Begini Faktanya

Perjalanan Isra Miraj beliau adalah bentuk kasih sayang Allah kepadanya, Allah memberikan kepercayaan terhadap Nabi untuk memperlihatkan kekuasaan Nya.

Selepas sholat Isya di Masjidil Haram kemudian beliau tidur istirahat, dan datanglah Malaikat Jibril untuk membelah dada Nabi, hatinya dikeluarkan dan dicuci dengan Air zamzam, dikembalikan dengan penuh iman serta hikmah (Riwayat Imam Bukhari dari Malik bin Sha'sha'ah).

Kemudian didatangkanlah Buraq untuk membawa Nabi dan Malaikat Jibril ke Masjidil Aqsa, lalu beliau sholat dua rakaat dengan mengimami ruh para nabi.

Perjalanan Isra Miraj akan membawa Nabi bertemu dengan para Nabi lainnya. Dimulai dengan mengendarai Buraq ke langit pertama Nabi dan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Adam.

Baca Juga: Kenali 4 Tipe Kepribadian Introvert, Kamu Cenderung yang Mana?

Di langit kedua bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya, di langit ketiga bertemu Nabi Yusuf, di langit keempat bertemu Nabi Idris, kemudian di langit kelima bertemu dengan Nabi Harun.

Selanjutnya di langit keenam bertemu Nabi Musa lalu disambut di langit ketujuh oleh Nabi Ibrahim yang menemani hingga ke Sidratul Muntaha.

Ketika sesampainya di sana, Nabi mendapat perintah dari Allah untuk melaksanakan sholat 50 waktu dalam satu hari.

Nabi Musa mendengar hal tersebut lalu memberi saran kepadanya untuk meminta keringanan, karena merasa umat Nabi Muhammad SAW tidak akan sanggup melakukannya.

Baca Juga: Sukses Besar Perankan Oh Yoon Hee, Eugene Blak-blakan Awalnya Enggan Main di Drama The Penthouse

Terhitung beberapa kali Nabi kembali ke Sidratul Muntaha, hingga akhirnya Allah hanya memerintahkan sholat lima kali dalam satu hari.

Umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan sholat lima waktu, setiap kali sholat mendapatkan 10 kali lipat, maka lima kali sholat sama dengan 50 kali solat.

Perintah sholat lima waktu masih terasa berat oleh Nabi Musa dan beliau menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk meminta keringanan lagi, namun Nabi merasa malu dan memutuskan untuk menerima perintah Allah.

Baca Juga: Tayang 14 Maret 2021, Berikut Bocoran Sinopsis The Penthouse 2 Episode ke-8

Banyak diantara orang-orang kafir yang tidak mempercayai peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW, karena menurutnya tidak masuk logika dan nalar manusia.

Hanya untuk sebagian golongan menjadi perdebatan karena itu disebut bid'ah, peristiwa tersebut tidak ada landasan syariat yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.

Namun, kita dapat memperingatinya sebagai suatu perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW karena terdapat banyak hikmah didalamnya.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x