PR BOGOR - Sebentar lagi akan diperingati hari besar umat Muslim di seluruh dunia, yakni Maulid Nabi 2021.
Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal 1443 H atau tepatnya 19 Oktober 2021 mendatang.
Setiap tahunnya, peringatan Maulid Nabi memang menjadi hari libur nasional. Namun berbeda dengan tahun ini.
Pasalnya, pemerintah melalui SKB 3 menteri menetapkan perubahan hari libur untuk peringatan Maulid Nabi 2021 menjadi satu hari setelahnya.
Maulid Nabi merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang biasanya di Indonesia banyak diadakan serangkaian acara pengajian.
Merayakan Maulid Nabi juga dapat diisi dengan membaca puisi yang menyentuh hati.
Dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari berbagai sumber, berikut 4 puisi yang cocok dibaca saat peringatan Maulid Nabi 2021.
Baca Juga: Mengenal Kangpho dan Drawa Dua Hewan Khas Papua yang Jadi Maskot PON XX Papua 2021
Puisi Maulid
Oleh: Norman Adi Satria
Lahir dengan begini begitu
Lahir di sini di situ
Lahir kini atau kala itu
Tak jadi soal
Karena sosok
Selalu dibutuh
Tiap tempatnya
Tiap zamannya
Mungkin kini tiada lagi Nabi yang akan terlahir
Namun akan ada sosok pengingat yang hidup
Meneladani dan mengingatkan kisahnya sebagai setapak yang baik
Yang akan membawa kita berpulang balik
Ke hadirat-Nya, rumah abadi kita
Tuhan toh tak pernah berhenti berkarya
Ini belum lagi akhir dunia
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Besok, Minggu 3 Oktober 2021: Hati-hati Kecurangan Menghampirimu
Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW
Oleh: Bayangan Cermin
Tabuh rebana
Mengalun indah seirama
Sholawat salam junjungan kami
Nabi Muhammad SAW
Sepenuh hati
Sholawat ibu-ibu
Rancak rebana menggebu
Teriring lagu-lagu Islami syahdu
Terdengar sedari rumah
Merdu indah
Selatan masjid
Panggung pengajian megah
Peringatan kelahiran Nabi Muhammad
Sholawat untuk beliau
Jamaah berduyun
Wahai umat
Hadir mari merapat
Rajin ibadah ucap sholawat
Berharap dapat syafaat
Nabi Muhammad
Penuh kesantunan
Nabi akhir zaman
Suri tauladan memberi tuntunan
Mari pertebal iman
Jalankan kebaikan
Rebana Cinta Rasul
Oleh: YS Sunaryo
Nyanyian cinta di atas pentas
Di mulut harum tunas-tunas bangsa
Cintamu ya Rasul, katanya
Cinta bersahaja dalam hidupkan nilai-nilai agama
Aku terpesona menangkap cahaya Rasul di wajah-wajah beliau
Maulid Nabi kenduri imani
Rebana memukul gulita malam
Dendang bening generasi Rabbani
Aku membendung air mata
Betapa agung cinta mereka pada Rasulnya
Padahal tiap hari mereka tersandera
Gegar budaya menggerus buhul
Ya Rasul ... cinta mereka padamu terlunta-lunta
Syafaatmu berharap memeluk tiada jeda
Karena mereka, yatim-yatim kasih sayang
Diterjang gelombang barat bersama embus angin buritan
Maulidmu ya Rasulullah
Hari lahirmu telah tiba
Hari yang penuh sejarah
bukan hanya bagi ibu tercinta
namun juga bagi seluruh umat manusia di dunia
Maulidmu ya Rasul
diperingati dengan
penuh kekusyukan
Kami semua mensyukuri kelahiranmu
ke dunia ini
Engkaulah teladan umat manusia
yang dikirim Allah
ke dunia ini
Maulidmu Ya Rasul
kami peringati
dengan `penuh rasa haru
terkenang dengan masa kecilmu
yang penuh dengan kisah sendu
namun kau bisa melewati
semua itu
Allah telah menuntun jalanmu.***