Meskipun tidak ada korban jiwa dilaporkan, masyarakat tetap diimbau untuk waspada.
Hal ini disampaikan oleh ahli klimatologi, Erma Yulihastin, yang mengatakan bahwa fenomena tornado ini berbeda dengan angin puting beliung yang biasanya terjadi di Indonesia.
"Durasi bencana tersebut yang berlangsung lama berbeda dengan kebiasaan puting beliung di Indonesia, sehingga dia menyebut fenomena itu adalah tornado pertama di Indonesia," ujarnya.
Dari data Badan Meteorologi, Badan Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) Jawa Barat, tercatat dua kejadian angin puting beliung di sekitar wilayah Sumedang-Bandung pada hari yang sama.
Menurut Erma, durasi bencana yang lama dan intensitasnya menjadikan peristiwa ini sebagai tornado pertama di Indonesia.***