“Mohon izin kita hindari juga kata new normal lagi pak. Sudah disepakati juga narasinya AKB. Jadi kalau kembali dengan kalimat new normal balik lagi ke istilah tahun 2020," ujar Ridwan Kamil.
Baca Juga: Anthony Ginting Siap Bertanding di Olimpiade Tokyo 2020
Ia juga mendorong penggunaan aplikasi dan teknologi yang sama dalam memantau mobilitas masyarakat, agar tidak ada perbedaan data antara pemerintah pusat dengan Pemda.
Ridwan Kamil mencontohkan, disiplin pakai masker dan jaga jarak jika mengacu pada data aplikasi pemantauan, tingkat kedisiplinan warga Jawa Barat dalam memakai masker adalah 86%, dan menjaga jarak 83%.
"Namun data tersebut berbeda dengan data berdasarkan aplikasi pemantauan yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ucapnya.
Karena menurut BNPB, tingkat kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan berada di bawah 75, kata dia.
Ridwan Kamil pun tidak mempermasalahkan penggunaan teknologi dari Google, Facebook, dan lain-lain.
Namun cara mengukurnya harus satu patokan, agar tidak ada perbedaan data. Sebab, pejabat publik di daerah harus terus berkomunikasi dengan masyarakat sehingga datanya harus sinkron.***