Ridwan Kamil Paparkan Kawasan Zona Merah di Jabar, Lima Daerah Berisiko Tinggi, Kota Bogor Termasuk

29 September 2020, 07:00 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar dalam konferensi pers usai rapat mingguan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 28 September 2020. /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR

 


PR BOGOR - Tiga kawasan penyanggah ibukota Jakarta, yakni Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kota Depok menjadi daerah rawan penyebaran Covid-19 atau zona merah.

Sementara dua daerah lainnya daerah di Jawa Barat yang masuk zona merah ada Kota dan Kabupaten Cirebon.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencoba akan menambahkan tes Covid-19 untuk mengeliminasi peneybaran Covid-19 di daerahnya.

Baca Juga: Bupati Aceh Barat Sembuh Covid-19 Usai Isolasi Mandiri, Diminta Ketat Disiplin Protokol Virus Corona

Demikian disampaikan Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Ridwan Kamil dalam konferensi pers usai rapat mingguan GTPP COVID-19 Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, sebagaimana dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Selasa 29 September 2020.

"Untuk daerah yang zona merah di Jabar pada pekan ini adalah Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Cirebon, dan Kabupaten Cirebon," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menyatakan, pihaknya kini juga tengah fokus terhadap klaster pesantren di Kabupaten Kuningan.

Baca Juga: Link Live Streaming Mola TV Laga Uji Coba Timnas Indonesia vs Dinamo Zagreb, Dimulai Pukul 21.00 WIB

Pekan ini, Pemprov Jawa Barat akan melakukan tes massal sesuai pola dan skenario yang sudah disusun, misalnya pengetesan akan berlangsung di Ciayumajakuning.

Pemilihan lokasi itu lantaran di beberapa wilayah tersebut terjadi peningkatan kasus Covid-19.

Ridwan Kamil memastikan, Kabupaten Kuningan sudah dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di tingkat lingkungan pesantren, desa, sampai kecamatan dan pola PSBM selama ini dinilai efektif mengatasi Covid-19 di Jabar.

Baca Juga: Meski Nobar Dilarang Polisi, Fadli Zon Anjurkan Masyarakat Menonton Film G30S PKI, Ceritanya Bagus

Penyebab pesantren menjadi klaster baru, berdasarkan hasil evaluasinya, Ridwan Kamil menyatakan tingginya mobilitas santri dan pengajar yang keluar masuk menjadi salah satu penyebabnya.

"Saat ini di Jawa Barat ada klaster pesantren di Kabupaten Kuningan," katanya.

Diketahui, kasus positif Covid-19 di Jawa Barat mencapai 21.443 orang terhintung hingga Senin 28 September 2020. Sebanyak 7.872 tengah menjalani isolasi atau masih dalam perawatan. Sementara 13.181 dinyatakan selesai atau sembuh.

Baca Juga: Musim Hujan saat Pandemi Covid-19 Banjir dan Banjir Bandang Mengancam, Virus Corona Mudah Tersebar?

Ada sekira 390 orang di Jawa Barat yang dikonfirmasi meninggal lantaran mengidap penyakit Covid-19. Sementara itu, untuk data kontak erat, tercatat ada sebanyak 53.793 orang, 76.855 orang dinyatakan suspek, 1.267 probable.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler