Atalia: Susur Sungai Ini Bukanlah Kegiatan Pramuka karena MTs Harapan Baru Tak Terdaftar Sebagai Gugus Depan

17 Oktober 2021, 10:30 WIB
Atalia Praratya tegaskan kegiatan susur sungai MTs Harapan Baru bukanlah kegiatan pramuka. /Instagram.com/@ataliapr/

PR BOGOR – Kegiatan susur sungai MTs Harapan Baru Kabupaten Ciamis yang menelan korban sebanyak 11 murid membuat Ibu Gubernur Jawa Barat yaitu Atalia Kamil memberikan beberapa penjelasan.

Sepulangnya dari Papua, Atalia Kamil bersama tim langsung bergegas untuk meninjau kediaman orangtua ke-11 murid MTs Harapan Baru di Ciamis.

Hal itu tertulis dalam Instagram Atalia Kamil yang diunggah pada Minggu, 17 Oktober 2021 yang dikutip PikiranRakyat-Bogor.com.

“Assalamu’alaikum wr wb, ijinkan saya selaku Ketua Kwarda Pramuka Jabar menyampaikan beberapa hal terkait musibah susur sungai, Kabupaten Ciamis.

Baca Juga: Persib Bandung Sikat Bhayangkara FC 2-0 dalam Lanjutan Liga 1, Robert Alberts Bilang Begini

Kami hadir ke lokasi musibah secara langsung (16 Oktober 2021) untuk memastikan kronologis kejadian yang saat itu masih simpang siur, termasuk takziah menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam mewakili pemerintah, masyarakat, serta seluruh anggota gerakan pramuka Jawa barat kepada MTs Harapan Baru dan keluarga yang saat ini tengah berduka," ujarnya.

Tak hanya menyampaikan bela sungkawa, istri Ridwan Kamil itu juga mengklarifikasi jika kegiatan susur sungai itu bukan agenda pramuka.

"Berdasarkan hasil pantauan di lapangan dan informasi langsung dari pihak Pesantren, kegiatan susur sungai ini bukanlah kegiatan Pramuka, karena MTs Harapan Baru tidak terdaftar sebagai Gugus Depan dan tidak menyelenggarakan Ekskul Pramuka. Kegiatan rutin yg dilakukan setiap minggunya ini, murni diinisiasi oleh Pesantren dengan niat luhur untuk mendidik santriwan dan santriwati agar mencintai lingkungan yang salah satunya dilakukan dengan cara bersih-bersih sungai," tandasnya.

Istri orang nomor satu di Jawa Barat tersebut juga menjelaskan meskipun dalam pramuka terdapat kegiatan di alam terbuka seperti aktivitas susur sungai, ia menjelaskan jika hal tersebut tidak mudah, perlu regulasi dan petunjuk teknisnya.

Baca Juga: NCT 127 Rilis Poster Utama Analog Trip NCT 127: Escape From Magic Island, Tayang 29 Oktober Pukul 21.00 WIB

"Untuk kegiatan seperti ini, Pramuka sendiri memiliki pedoman dan manajemen risiko yang diatur dalam Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 277 Tahun 2007. Pramuka, berdasarkan Surat Edaran Kwarnas, saat ini pun masih menunda segala bentuk kegiatan yang bersifat tatap muka yang menghadirkan banyak peserta seperti perkemahan, seminar, pelatihan, dsb, sampai waktu yang ditentukan kemudian. Bahkan, kegiatan seperti jambore pun saat ini masih dilakukan secara virtual," ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga menegaskan jika kasus tragedi tewasnya 11 murid MTs Harapan Baru di Ciamis agar menjadi pembelajaran dan ajang introspeksi untuk semua pihak agar kejadian ini tidak terulang kembali.

"Namun demikian, tentu kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. Kami mendoakan agar kejadian ini tidak terulang kembali, para korban husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan sebagai bunda Jawa Barat saya menghimbau agar semua pihak, apapun lembaga, organisasi atau komunitas hendaknya selalu mengikuti pedoman keamanan, keselamatan dan memperhatikan manajemen resiko dalam setiap kegiatan, terutama jika melibatkan anak-anak," ujarnya menambahkan.

Tidak lupa juga, Atalia memberikan rasa terima kasih kepada semua unsur tim yang terlibat untuk misi penyelamatan korban susur sungai.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pak Bupati Ciamis, kwarcab Ciamis, BPBD Ciamis, Tim SAR, dan semua pihak yang berkontribusi dalam tim evakuasi dan penanganan korban dengan begitu sigap. Salam sayang, -Atalia- Ketua kwarda @pramukajabar dan Bunda FAD jabar,” ujar Atalia dalam Instagram miliknya @ataliapr.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Instagram @ataliapr

Tags

Terkini

Terpopuler