PR BOGOR - Penembakan terhadap seorang warga Korea Selatan oleh Korea Utara di perairan hanya sebatas pertahanan diri dari penyebaran virus corona.
Diketahui, Korea Utara menembak mati pejabat perikanan Korea Selatan yang hilang pada September 2020 lalu. Jasad dari orang tersebut kemudian disiram dengan minyak dan dibakar.
Melansir Reuters, Seoul melakukan penyeldikan bersama setelah pihak Korea Utara mengatakan pihaknya hanya membakar perangkat pelampung pria tersebut, bukan tubuhnya.
Baca Juga: 50 Wisatawan di Kawasan Puncak Dinyatakan Reaktif Covid-19, Ini Rincian Lokasinya
Kendati begitu, penembakan terhadap pria itu menghasilkan reaksi yang luar biasa dari publik Korea Selatan.
Kantor berita resmi Korea Utara KCNA menuduh anggota parlemen oposisi Korea Selatan memicu kontroversi atas masalah tersebut, menyalahkan Seoul karena gagal menghentikannya melintasi perbatasan laut ke Korea Utara.
"Tentara kami tidak bisa tidak mengambil tindakan pertahanan diri saat dia menilai bahwa warga Korea Selatan yang telah melakukan intrusi ilegal ke perairan ... di bawah kendali pihak kami akan melarikan diri, tidak menanggapi intersepsi," kata KCNA, Jumat, 30 Oktober 2020.
Baca Juga: Antisipasi Arus Balik dan Penumpukan Kendaraan, Polres Bogor Bagikan Dua Pilihan Jalur Alternatif
"Akibat dari kontrol yang tidak tepat terhadap warga di sisi selatan di hotspot sensitif pada saat ada ketegangan dan bahaya akibat virus ganas yang melanda seluruh Korea Selatan," tambahnya.