Cina Buka Suara soal Pakistan vs Iran: Kedua Negara Harus Tetap Tenang dan Menjaga Diri

- 18 Januari 2024, 21:30 WIB
Iran dilaporkan menembakkan rudal ke Pakistan. Hal ini terjadi pada, Selasa, 16 Januari 2024.
Iran dilaporkan menembakkan rudal ke Pakistan. Hal ini terjadi pada, Selasa, 16 Januari 2024. /dok. AFP

PEMBERITA BOGOR - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengimbau dua negara yang bertetangga, yaitu Iran dan Pakistan agar sama-sama dapat menahan diri dan mencegah eskalasi serangan.

"Iran dan Pakistan merupakan tetangga dekat dan negara yang mempunyai pengaruh dan menjaga hubungan persahabatan dengan China. China dengan tulus berharap kedua negara tetap tenang dan menahan diri serta menghindari eskalasi ketegangan," kata Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Kamis.

Hal tersebut disampaikan Mao Ning pasca serangan Iran ke provinsi Baluchistan, Pakistan pada Selasa (16/1) dan kemudian Pakistan juga menyerang provinsi Baluchistan yang berada di Iran pada Rabu (17/1) malam.

"Kami mengikuti perkembangan situasi dengan cermat. China selalu berpendapat bahwa hubungan antar negara harus ditangani sesuai dengan tujuan dan prinsip Piagam PBB dan hukum internasional," ungkap Mao Ning.

Baca Juga: Ternyata Negara Ini Paling 'Rajin' Memasok Senjata ke PENJAJAH Israel, Lawan Baru Hamas di Jalur Gaza

Mao Ning menyebut China mendukung penghargaan terhadap kedaulatan, independensi dan integritas wilayah suatu negara dapat terus dihormati dan dijaga.

"China berharap dan yakin kedua belah pihak akan menyelesaikan perselisihan melalui dialog dan konsultasi," tambah Mao Ning.

Serangan Iran ke Pakistan

Garda Revolusi Iran menembakkan rudal balistik dan drone pada Selasa (16/1) ke Provinsi Baluchistan di Pakistan yang menargetkan pangkalan kelompok militan Sunni, Jaish ul-Adl.

Kelompok itu disebut beberapa kali menyerang pasukan Iran antara lain untuk menyuarakan kemerdekaan daerah Baluchistan.

Respons dari Pakistan atas serangan Iran itu adalah protes dalam bentuk penarikan duta besarnya pada Rabu (17/1). Selain itu, Pemerintah Pakistan menyebut serangan itu adalah pelanggaran ruang udara negara dan juga telah mengakibatkan dua korban meninggal dunia yang masih anak-anak.

Namun, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dalam acara Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, menyatakan bahwa hanya para militan yang terkena serangan.

Baca Juga: Perang Gaza: Warga Palestina Korban Serangan PENJAJAH Israel Bertambah Jadi 24.285

Amirabdollahian juga dilaporkan sudah menelepon Menteri Luar Negeri Pakistan Jalil Abbas Jilani, menekankan penghormatan Pemerintah Iran terhadap kedaulatan Pakistan.

Kemudian pada Rabu-Kamis (18-19 Januari) Pakistan dilaporkan membalas serangan Iran di provinsi Balochistan di wilayah Iran. Iran dan Pakistan sama-sama memiliki provinsi bernama Balochistan yang berada di perbatasan Iran-Pakistan.

Menurut media Pakistan, serangan Pakistan menyasar fasilitas milik kelompok Saravan Sepah Pasdaran Army. Kelompok itu dituding Islamabad salah satu pelaku teror di berbagai lokasi Pakistan selama bertahun-tahun.***

Editor: Khairul Anwar


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x