Korea Utara: Pembelot Beberkan Kehidupan di Bawah Kendali Kim Jong Un, 'Mayat Ditemukan di Jalanan'

- 4 September 2020, 20:57 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. / The Korea Herald

Yeonmi juga menjelaskan mengenai perjuangan penduduk yang kelaparan di negara itu. Dia makan serangga sebagai seorang anak untuk menghindari kelaparan.

Dia sering melihat 'mayat di jalan' meski itu bukan hal yang sangat biasa.

Baca Juga: Indonesia Jelas Kecam Pencetakan Kartun Nabi Muhammad SAW Oleh Media Cetak Prancis, Dinilai Bahaya

"Saya telah mengunjungi permukiman kumuh di Mumbai, saya telah mengunjungi permukiman kumuh di negara lain, tetapi tidak ada yang seperti Korea Utara karena kelaparan di Korea Utara, ini adalah kelaparan sistematis oleh negara yang memilih untuk membuat kita kelaparan," tutur dia.

Yeonmi kemudian menunjuk ke program senjata nuklir Korea Utara, dia berkata: "Jika mereka hanya menghabiskan 20 persen dari apa yang mereka habiskan untuk membuat senjata nuklir, tidak ada yang harus mati di Korea Utara karena kelaparan tetapi rezim memilih untuk membuat kita lapar.”

Aktivis itu melarikan diri dari Korea Utara ketika dia berusia 13 tahun, menyeberang ke Tiongkok sebelum ditangkap pedagang manusia.

Baca Juga: V BTS Berbagi Kisah, Dulu Jaman Sekolah Sempat Dirundung Teman Sendiri, Musababnya Lantaran Cemburu

Setelah melarikan diri dari para penculiknya, Yeonmi dan ibunya melarikan diri ke Mongolia, mencari perlindungan di Korea Selatan, sebelum pindah ke AS.

Dia sekarang tinggal di Chicago bersama suaminya, menjadi aktivis hak asasi manusia. Yeonmi begitu bersyukur bisa lahir di Korea Utara meski mengalami kesulitan.

"Jika saya tidak dilahirkan dalam penindasan dan kegelapan total, saya tidak berpikir saya akan melihat terang di sini," kata dia.

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah