Dokter di Italia Sengaja Bunuh 3.000 Pasien Corona? Begini Faktanya

- 13 April 2020, 14:39 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Mewabahnya virus corona di dunia membuat negara-negara yang terdampak menjadi kewalahan terkait dalam hal pencegahan dan penangananya.

Baru-baru ini muncul informasi yang cukup viral di jagat media sosial, yakni informasi yang menyatakan dokter asal Italia sengaja membunuh 3.000 pasien virus corona.

Disebutkan bahwa dokter tersebut mengabaikan protokol yang disetujui untuk merawat pasien virus corona. Bahkan, informasi tersebut merujuk ke artikel yang dimuat salah satu media asing.

Baca Juga: Pembatasan Jarak 1,8 Meter Belum Cukup untuk Cegah Penularan COVID-19

Seorang dokter yang bernama Sergio Kerr memberikan Benadryl, Ditropan, dan Doxepin yang merupakan obat antikolinergik yang pengunaannya justru memperburuk kondisi pneumonia.

Menanggapi pemberitaan ini, Kemkominfo melalui laman resminya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com menyatakan bahwa informasi tersebut merupakan berita bohong atau hoaks.

Foto yang diunggah dan menjadi viral itu merupakan foto penangkapan dr. Eric Jones yang dimuat dalam berita di pressrepublican.com pada 2015.

Baca Juga: Isu Keamanan Data Pengguna, Google Larang Penggunaan Aplikasi Zoom

Foto tersebut juga dimuat dalam artikel di heraldbulletin.com dengan judul Pendleton doctor pleads guilty to drug charges, sehingga tidak ada kaitannya sama sekali dengan corona.

Artikel tersebut dimuat pada 14 Desember 2015, jauh sebelum pandemi virus corona sedangkan virus corona mulai terdeteksi pertama kali di Tiongkok awal Desember 2019.

Sebagai informasi, pandemi corona yang mewabah di dunia telah menginfeksi lebih dari 1,5 juta orang.

Sumber artikel dari depok.pikiran-rakyat.com dengan judul "Cek Fakta: 3.000 Pasien Corona Dikabarkan Sengaja Dibunuh Dokter di Italia, Simak Faktanya"

Para peneliti di berbagai belahan dunia terus melakukan serangkaian penelitian dan uji coba untuk menemukan vaksin virus tersebut.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah