Pejuang Perlawanan Afghanistan Merebut Kembali Beberapa Wilayah dari Taliban

- 21 Agustus 2021, 11:10 WIB
Ilustrasi Perjuang Perlawanan.
Ilustrasi Perjuang Perlawanan. /Pixabay/ArmyAmber /

PR BOGOR - Perjuangan untuk Afghanistan dari Taliban mungkin belum sepenuhnya berakhir.

Terdiri dari sekitar 300 anggota pejuang perlawanan atau mujahidin Afghanistan telah bersiaga melawan Taliban.

Para anggota perjuang Afghanistan tersebut siap berperang di Aliansi Utara yang dikuasi Taliban.

Pada hari Jumat kemarin, tiga distrik di provinsi Baghdad timur laut telah lepas dari kendali Taliban.

Baca Juga: Lirik Lagu All I Ever Need-Austin Mahone, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Namun hal tersebut menewaskan lebih dari tiga puluh enam pejuang Taliban dan melukai puluhan lainnya.

Tak hanya itu, para pejuang lokal juga yang sering disebut sebagai pasukan pemberontakan publik sudah mulai bergerak.

Dikatakan bahwa mereka telah menggunakan senjata mereka sendiri untuk merebut kembali kendali atas distrik Banu, Pol-e-Hesar dan De Salah di provinsi yang terkepung.

Dilansir Pikiranrakyat-Bogor.com dari Reuters, tercatat bahwa penduduk setempat dengan cepat menurunkan bendera Taliban di daerah yang telah direbut kembali.

Baca Juga: 5 Kegiatan Seru Akhir Pekan yang bisa Anda Lakukan di Rumah Selama PPKM, Dijamin Tidak Jenuh

Ketika Taliban menguasai ibu kota provinsi dan kota-kota besar Afghanistan minggu lalu, para panglima perang lokal memohon secara massal kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan dukungan.

Mereka meminta dukungan persenjataan berat untuk mengusir serangan yang datang, namun tetap tidak berhasil.

Sebaliknya, pejabat keamanan Kabul menyatakan keprihatinannya tentang mempersenjatai milisi yang tidak resmi, terlepas dari dedikasi dan keinginan mereka untuk berperang.

Dia juga berpendapat bahwa mereka sedang membangun proses untuk membawa pasukan pemberontakan publik di bawah payung Direktorat Keamanan Nasional.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea One the Woman, Melodrama yang Bikin Penasaran

Di sisi lain, konsekuensi dari kelesuan pemerintah yang didukung Barat telah disiarkan ke dunia.

Hari demi hari dan jam demi jam, terjadi bencana di dalam dan sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai di luar Kabul.

Terutama saat orang Amerika, Eropa, dan warga Afghanistan yang biasa memadati gerbang dalam upaya mereka untuk mendapatkan pertolongan evakuasi.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah