Setelah Jerman, Banjir Bandang Kini Mengoyak Negara Tiongkok

- 22 Juli 2021, 14:33 WIB
Ilustrasi banjir: Banjir bandang merendam Tiongkok sejak 17 Juli 2021 dan berhasil membuat ratusan ribu orang mengungsi, serta 25 orang tewas.
Ilustrasi banjir: Banjir bandang merendam Tiongkok sejak 17 Juli 2021 dan berhasil membuat ratusan ribu orang mengungsi, serta 25 orang tewas. /PIXABAY/LucyKaef

PR BOGOR - Telah terjadi banjir bandang di Provinsi Henan, Tiongkok sejak hari Sabtu 17 Juli 2021. Sedikitnya bencana ini telah menewaskan sekira 25 orang dan ratusan ribu orang megungsi.

Belasan orang terjebak di kereta bawah tanah kota saat banjir bandang mengoyak ibu kota wilayah Zhengzhou setelah hujan deras yang terjadi berhari-hari.

Sebelumnya banjir bandang juga telah terjadi di Jerman dan Belgia, hingga menewaskan sedikitnya 160 orang di Jerman dan 31 orang di Belgia pekan lalu.

Baca Juga: Link Nonton The Witch's Diner Episode 1-8 Sub Indo: Kisah Restoran Penyihir Milik Song Ji Hyo

Sebagaimana dikutip oleh PikiranRakyat-Bogor.com dari Reuters, Kamis, 22 Juli 2021, bencana tersebut terjadi akibat perubahan iklim dari pemanasan atmosfer sehingga membuat curah hujan yang ekstrem. 

Dari tragedi itu akhirnya memperkuat pesan terhadap Pemerintah untuk bisa mempersiapkan negaranya apabila peristiwa serupa terjadi lagi di masa depan.

"Pemerintah pertama-tama menyadari bahwa infrastruktur yang telah mereka bangun di masa lalu atau yang baru-baru ini telah rentan terhadap peristiwa ekstrem ini", kata Eduardo Ararel, associate professor dan co-director dari Institute of Water Policy di Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura.

Baca Juga: LINK NONTON Hospital Playlist 2 Episode 6 Sub Indo: Akankah Kim Jun Wan Bertemu Langsung Ik Sun?

Di sisi lain, di Eropa mungkin akan terjadi perubahan iklim yang menyebabkan badai besar, yang akan bergerak lambat dan akan bertahan lebih lama di satu daerah, lalu menimbulkan banjir seperti di Jerman dan Belgia, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 30 Juni di jurnal Gheophysical Research Lettters.

Saat atmosfer menghangat, perubahan iklim juga akan menahan kelembaban yang diartikan sebagai awan hujan, yang nantinya akan pecah sehingga air hujan yang dilepaskan akan terlalu banyak.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x