Sebuah lembaga yang dibentuk untuk mengawasi penghilangan paksa dan eksekusi rahasia ribuan tahanan politik.
Ebrahim Raisi akan menjadi presiden pertama Iran yang menjadi sasaran sanksi Amerika Serikat atas dugaan perannya dalam eksekusi massal dan untuk menindak protes publik.
Amnesti Internasioanal bahkan telah menyerukan Ebrahim Raisi untuk menghadapi tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pada tahun 2017, Ebrahim Raisi pernah mencalonkan diri menjadi presiden melawan kandidat utama dari golongan moderat, Hassan Rouhani.
Dalam pemilihan tersebut Ebrahim Raisi kalah dengan hanya berhasil mengumpulkan kurang dari 16 juta suara atau hanya sekitar 38 persen dari total suara yang masuk.***