Demi Memikat Turis Asing, Mesir Gelar Parade Pemindahan 22 Mumi ke Rumah Museum Nasional

- 4 April 2021, 14:44 WIB
Mumi Raja Ramses VI diangkut dalam konvoi dari Museum Mesir di Tahrir ke Museum Nasional Peradaban Mesir di Fustat, di Kairo, Mesir 3 April 2021. /REUTERS /Amr Abdallah Dalsh
Mumi Raja Ramses VI diangkut dalam konvoi dari Museum Mesir di Tahrir ke Museum Nasional Peradaban Mesir di Fustat, di Kairo, Mesir 3 April 2021. /REUTERS /Amr Abdallah Dalsh /

PR BOGOR - Mesir baru saja menggelar parade untuk memindahkan 22 mumi ke rumah museum baru pada Sabtu, 3 April 2021.

22 mumi dari kerajaan kuno dipindahkan dari Museum Mesir ke Museum Nasional Peradaban Mesir yang baru dibuka.

22 mumi yang meliputi 18 raja dan empat ratu menempuh perjalanan sejauh 7 km melalui ibu kota Mesir, Kairo.

Baca Juga: Link Live Streaming Pertandingan Catur 'Blind Chess' GM Irene vs Raffi Ahmad

Para mumi diangkut menggunakan peti dan dimuat ke truk yang didesain seperti perahu kuno yang pernah membawa firaun ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Selama satu jam, sisa-sisa mumi dipindahkan menuju ke tempat yang baru dengan dijaga keamanan ketat.

Parade disiarkan secara langsung di stasiun televisi nasional Mesir, stasiun satelit, serta platform media sosial resmi.

Baca Juga: Dihadiri Jokowi, Bamsoet, Prabowo, Pernikahan Atta dan Aurel Mirip HUT RI Kata Farhat Abbas

Salima Ikram, kepala unit Egyptology di American University di Kairo menyebut siaran tersebut berlangsung mengharukan.

"Di satu sisi, orang sangat bangga dengan apa yang mereka lihat. Jadi, meskipun ada pengeluaran besar, saya pikir pengembaliannya mungkin cukup baik dalam jangka panjang," katanya, dikutip PRBogor.com dari Aljazeera.

Menurut kementerian barang antik, sebagian besar mumi merupakan milik Kerajaan Baru kuno, yang memerintah Mesir antara 1539 SM hingga 1075 SM.

Baca Juga: Sambil Drifting, Raffi Ahmad Tantang WGM Irene Sukandar Adu Catur

Satu di antaranya yakni Ramses II, salah satu firaun paling terkenal di negara itu.

Kemudian Ratu Hatshepsut, satu-satunya firaun wanita Mesir yang mengenakan janggut palsu untuk mengatasi tradisi yang mengharuskan wanita hanya memainkan peran sekunder dalam hierarki kerajaan.

Mumi awalnya dikuburkan sekitar 3.000 tahun lalu di kuburan rahasia di Lembah Para Raja dan situs Deir el-Bahri di dekatnya. 

Baca Juga: Lirik Lagu Spider Hoshi SEVENTEEN dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Kedua daerah tersebut berada di dekat kota selatan Luxor. Makam tersebut pertama kali digali pada abad ke-19.

Setelah digali, mumi tersebut dibawa ke Kairo dengan perahu yang mengarungi Sungai Nil. 

Beberapa dipajang dalam kotak kaca, sementara yang lain disimpan.

Baca Juga: Soal Polemik Partai Demokrat, Pengamat Politik Minta SBY dan AHY Minta Maaf kepada Jokowi

Sisa-sisa Ramses II dibawa ke Paris pada tahun 1976 untuk pekerjaan restorasi intensif oleh para ilmuwan Prancis.

Sebagai bagian dari upaya Mesir untuk menarik turis asing

Parade pemindahan 22 mumi yang disiarkan di televisi merupakan bagian dari upaya Mesir untuk menarik turis asing dengan mempublikasikan artefak kunonya.

Baca Juga: Kebakaran Terjadi di Apartemen Taman Sari, 23 Mobil Pemadam Mulai Diterjunkan

Diketahui sektor pariwisata di Mesir telah terguncang akibat kekacauan politik menyusul pemberontakan populer tahun 2011 yang menggulingkan otokrat lama Hosni Mubarak.

Semakin berlanjut, ketika pandemi virus korona menghampiri baru-baru ini.

“Dengan sangat bangga, saya berharap dapat menyambut raja dan ratu dari Mesir setelah perjalanan mereka,” ujar Presiden Abdel Fattah el-Sisi.

Baca Juga: FAKTA atau HOAKS: Benarkah Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Mantan Polisi?

Kabarnya, saat berada di museum baru, 20 mumi akan ditampilkan, sementara dua sisanya akan disimpan.***

Editor: Yuni

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x