Belum Terima Kemenangan Joe Biden, Orang Donald Trump Bilang 'Bila Suara Sah Pasti Republik Lanjut'

11 November 2020, 14:26 WIB
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompoe baru saja tiba di Jakarta dan langsung disambut Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi pada Kamis, 29 Oktober 2020.*/Twitter/@SecPompeo /

PR BOGOR - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo sebagai salah satu orang dekat Presiden Donald Trump sempat menyampaikan manuvernya perihal hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020 yang dimenangkan Joe Biden.

Mike Pompoe meyakini bila saja suarat suara yang dihitung sah maka Donald Trump lah yang akan menang dan melanjutkan kekuasaan di Amerika.

Namun, dengan sangat mengejutkan, Mike Pompeo justru memberikan pernyataan yang seolah Republik lunak atas kemenangan Joe Biden pada Pemilu AS 2020, tahun ini.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Tak Bisa Hadir ke Istana, Mahfud MD: Anugerah Bintang Mahaputera Tetap Diberikan

Baca Juga: ARMY Temukan Pesona Lain Jungkook, Lebih Menarik Dilihat Saat Minum Alkohol Dibanding Susu

Baca Juga: Anies Baswedan Buru-Buru Sowan ke Habib Rizieq Shihab, Beda, Gubernur Ridwan Kamil Masih Mikir-Mikir

“Saya sangat yakin bahwa kami akan memiliki transisi yang baik, bahwa kami akan memastikan siapa pun yang menjabat pada siang hari tanggal 20 Januari memiliki semua alat yang tersedia sehingga kami tidak melewatkan satu hal pun dengan kapasitas untuk menjaga keamanan Amerika," Kata Pompeo sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari The Strait Times, Rabu, 11 November 2020.

Pernyataan itu seolah kontraproduktif dengan sikapnya dalam acaara breifing Kementerian Luar Negeri dengan mengatakan sebetulnya langkah Donald Trump untuk melanjutkan pemerintahan masih mulus.

Alhasil, sahabatnya, Donald Trump langsung memberikan pujian atas pernyataan yang disampaikan Mike Pompeo itu.

"Itulah mengapa Mike menjadi nomor satu di kelasnya di West Point!" mengacu pada Akademi Militer AS," tulis Donald Trump di akun twitternya.

Baca Juga: Nahas, Tak Bisa Berenang, Tiga Bocah di Bogor Tewas Tenggelam di Sungai Cileungsi

Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar Luhut Binsar Pandjaitan Positif Covid-19 dan Dibawa ke RS Militer? Ini Faktanya

Baca Juga: Dikenal Gila Kerja, Jadwal Kerja Raffi Ahmad, Bangun Pukul 7.00, Tidur 2.30 WIB, Pagi Suntik Vitamin

Joe Biden sebelumnya mengatakan, tidak ada yang akan menghentikan transfer kekuasaan di pemerintah AS.

Mantan wakil presiden itu mendapatkan lebih dari 270 suara di Electoral College yang dibutuhkan untuk mengambil alih kursi kepresidenan dengan memenangkan Pennsylvania pada hari Sabtu, 7 November 2020.

Tetapi Donald Trump dan sekutunya bersikeras, dengan melempar manuver surat suara "ilegal".

Sayangnya manuver itu tidak ada bukti. Terlebih penipuan pemilih massal, yang sangat jarang terjadi dalam pemilihan AS.

Presiden Republik sejauh ini menolak untuk menyerah dan mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian dalam upaya jangka panjang untuk mempertahankan kekuasaan.

Baca Juga: ARMY Wajib Tahu! Ini 15 Lagu BTS yang Kerap Dijadikan Soundtrack di Drama Korea

Baca Juga: Polisi Janji Bakal Kerja Keras, Kini 3 Akun Diselidiki Polisi Soal Video Syur Mirip Jessica Iskandar

Baca Juga: 3 Manfaat Kayu Manis untuk Penderita Diabetes, Baik untuk Mengontrol Kadar Glukosa

Pejabat negara bagian mengatakan tidak ada penyimpangan yang signifikan dalam pemilihan 3 November.

Mike Pompeo tidak membuat komentar apa pun di kedua rangkaian pernyataan yang menunjukkan dia mengakui Joe Biden sebagai presiden terpilih.

Ditanya selama wawancara Fox News apakah dia sedang "serius" mengenai komentarnya tentang pemerintahan Donald Trump yang kedua, Pompeo tidak mengatakan apa pun tetapi tidak mengulangi frasa itu.

Dia berbicara ketika para pemimpin negara lain, termasuk sekutu dekat Washington, Inggris, Prancis, dan Kanada memberi selamat kepada Joe Biden setelah menumbangkan Donald Trump di Pemilu AS 2020.

Baca Juga: Sempat Dituduh Buronan yang Melarikan Diri, Habib Rizieq: Saya Punya Dokumen Perjanjian dengan BIN

Baca Juga: Trans Jakarta Buka Rute Baru, Cek Rute Operasionalnya di Sini

Baca Juga: 3 Cara Hilangkan Jerawat dengan Tomat, Cukup Lakukan 3 Hal BerikutBaca Juga: 3 Cara Hilangkan Jerawat dengan Tomat, Cukup Lakukan 3 Hal Berikut

Serangan tak berdasar Donald Trump

Perwakilan Eliot Engel, Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR, mengatakan, Departemen Luar Negeri harus mulai mempersiapkan transisi Joe Biden dari sekarang.

"Menteri Luar Negeri Pompeo seharusnya tidak bermain-main dengan serangan tak berdasar dan berbahaya terhadap legitimasi pemilu pekan lalu," katanya.

Richard Boucher, seorang pensiunan diplomat yang merupakan juru bicara Departemen Luar Negeri terlama, mengatakan, komentar Mike Pompeo tentang pemerintahan Donlad Trump yang kedua dapat dianggap sebagai lelucon tetapi juga berfungsi untuk melindunginya dari kritik Gedung Putih.

Mike Pompeo mengecilkan anggapan bahwa transisi yang tertunda dapat menimbulkan risiko keamanan nasional.

Baca Juga: Jelang Jeda Internasional, Enam Pemain RB Salzburg Positif Covid-19

Baca Juga: Hari Ayah Nasional Besok, Sosok Ayah Dirasa Perlu Dapat Penghargaan Layaknya Hari Ibu 22 Desember

Baca Juga: 4 Cara Ampuh Merawat Tanaman Anggrek agar Tumbuh Sehat dan Tak Terkena Penyakit

"Saya adalah bagian dari transisi di sisi lain ... Tidak butuh waktu sebanyak yang mungkin dilakukan beberapa orang," katanya kepada Fox News.

"Saya sangat yakin bahwa semua hal yang perlu dilakukan akan dilakukan dengan cara yang tepat, sehingga kami akan mewujudkannya," ungkapnya.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: The Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler