PR BOGOR - Kabar bahagia datang dari keluarga kerajaan Inggris. Putri Inggris Beatrice dilaporkan telah melahirkan anak pertamanya hasil pernikahannya dengan Edoardo Mapelli Mozzi.
Kabar Putri Beatrice melahirkan anak pertamanya tersebut diumumkan Istana Buckingham pada Senin, 20 September 2021.
Dikutip dari Reuters pada Senin, 20 September 2021, cucu Ratu Elizabeth itu melahirkan anak perempuan dengan berat enam pon dan dua ons atau sekitar 2,78 kg.
Putri Beatrice melahirkan di Rumah Sakit Chelsea dan Westminster London pada Sabtu, 18 September 2021 waktu setempat.
Baca Juga: Update Vaksin Covid-19 Bogor di Puskesmas Bunar Hari Ini, Sasaran Anak Sekolah Usia 12-17 Tahun
Putri Beatrice merupakan pewaris tahta kesepuluh dan putri tertua Pangeran Andrew dan Sarah, Duchess of York.
Beatrice menikah dengan Mapelli Mozzi, yang merupakan pengusaha properti pada Juli 2020.
"Kakek dan buyut bayi yang baru lahir semuanya telah diberitahu dan senang dengan berita itu. Keluarga ingin berterima kasih kepada semua staf di rumah sakit atas perawatan mereka yang luar biasa," kata pernyataan yang dikeluarkan Istana Buckingham.
Pihak istana juga mengatakan jika bayi Beatrice dalam kondisi baik-baik saja, dan akan memperkenalkan putri mereka kepada kakak laki-lakinya, Christopher Woolf.
Bayi Putri Beatrice, merupakan cicit ke-12 dari Ratu Elizabeth II yang saat ini berusia 95 tahun.
Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Perdamaian Dunia 21 September 2021, Cocok untuk Unggahan Sosmed
Kabar kelahiran ini merupakan kabar baik bagi keluarga Beatrice, paska berita gugatan kekerasan seksual yang diduga dilakukan putra kedua Ratu Elizabeth, Pangeran Andrew.
Pangeran Andrew yang berusia 61 tahun, digugat oleh Giuffre bulan lalu atas tuduhan melakukan kekerasan dan dengan sengaja menimbulkan tekanan emosional atas dugaan pelanggaran dari sekitar dua dekade lalu.
Giuffre yang saat ini berusia 38 tahun, saat itu masih di bawah umur. Pangeran Andrew dengan tegas membantah tuduhan Giuffre, dan Brettler pada sidang pengadilan Senin, pekan lalu.
Andrew menyebut kasus Giuffre sebagai tuntutan hukum yang tidak berdasar, tidak layak, dan berpotensi melanggar hukum.***