PR BOGOR - Protes besar-besaran diadakan sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di seluruh dunia.
Termasuk di London, serta di negara-negara mayoritas Muslim termasuk Kuwait, Oman, Pakistan, Tunisia, dan Turki.
Para pengunjuk rasa berkumpul di luar Downing Street, kediaman Perdana Menteri Boris Johnson.
Untuk melawan keputusan pengadilan Israel yang mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Hari Ini, 14 Mei 2021: Bukan Hari yang Tepat Untuk Investasi
Mahkamah Agung Israel menunda keputusan penting yang bisa memaksa puluhan warga Palestina meninggalkan rumah mereka, dengan alasan "keadaan."
Kekerasan yang terjadi tersebut dimulai ketika Israel memblokir tempat populer di mana Muslim secara tradisional berkumpul setiap malam selama akhir Ramadan.
Israel kemudian menghapus pembatasan, tetapi bentrokan dengan cepat berlanjut di tengah ketegangan atas rencana pengusiran warga Palestina dari Sheikh Jarrah.
Baca Juga: Lirik Lagu Diggity - NCT Dream Romanization dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Ketegangan di Yerusalem tersebut bergema ke seluruh wilayah.
Di Yordania, pengunjuk rasa berkumpul di luar kedutaan Israel, membakar bendera Israel dan meneriakkan "Malu, kedutaan masih ada" dan "Matilah Israel!"
Warga Palestina bentrok lagi dengan petugas Israel dalam perlengkapan anti huru hara.
Meskipun kurang intens dari pada malam-malam sebelumnya.
Pria Palestina bernama Siraj, mengatakan dia menderita luka limpa akibat peluru karet yang ditembakkan oleh polisi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Bogor, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga di Lebaran 2021
“Mereka menembak semua orang, tua dan muda,” ucapnya sebagaimana dikutip bogor.pikiran-rakyat.com dari Arab News.
Amnesty International menuduh Israel menggunakan kekerasan yang sembrono terhadap sebagian besar pengunjuk rasa Palestina yang damai.***