Tengah Lakukan Karantina di Bali, Nana Mirdad Rasakan Gempa Jepara, Kaget hingga Loncat dari Kasur

7 Juli 2020, 14:05 WIB
POTRET Nana Mirdad.* //dok.Instagram @nanamirdad_/

PR BOGOR - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa di kawasan Jepara, Jawa Tengah berkekuatan 6.1 magnitudo, pada Selasa 7 Juli 2020, pagi.

Guncangan gempa tersebut dirasakan warga di sejumlah kawasan di daerah Indonesia, mulai dari Karangkates, Nganjuk, Yogyakarta, Purworejo, Kuta, Mataram, Denpasar, Kebumen, Banjarnegara, Pangandaran, Karangasem, Lombok Barat, Garut, Bandung, Boyolali, Krui, Sekincau, Semaka dan Gianyar Bali.

Artis Nana Mirdad beserta Suami, Andrew White dan anak-anaknya turut merasakan langsung guncangan akibat gempa di Jepara.

Baca Juga: Menyusul Gempa di Jepara Selasa Pagi yang Terasa ke Bali, BMKG Sebut Lempeng Indo Australia Putus

Nana Mirdad kemudian membagikan pengalamannya di story instagramnya @nanamirdad_ menceritakan kejadian guncangan yang dirasakan cukup lama di tempat dia melangsungkan karantina.

“OMG sampai loncat aku dari kasur. Lari ke kamar anak-anak,” tulis Nana sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari instastory instagramnya, Selasa 7 Juli 2020.

Merasakan panik itu, Istri Andrew White ini mengaku panik bahkan hingga lari, keluar dari kamarnya menuju kamar anak-anaknya.

Baca Juga: V BTS Kenang Kisahnya Sebelum Debut, Terasingkan Duduk Dekat Tong Sampah saat Anggota Lain 'Ngevlog'

Nana saat ini menjalani karantina mandiri usai pulang dari Jakarta.

“Inget lagi jaga jarak, balik lagi lari ambil masker. Eh, berhenti gempanya. Yowes balik kasur lagi,” tulis Nana.

“Lama juga, ya, gempanya dan kencang. Stay safe semuanya,” tutup Nana Mirdad.

Baca Juga: KABAR BAIK: Lagu Sweet Night Milik V BTS Bertengger di Tangga Nomor 1 iTunes di 101 Negara

Diberitakan sebelumnya di Pikiranrakyat-bogor.com, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan jenis gempa dalam akibat adanya deformasi atau penyesaran pada lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Jawa.

Info Gempa di Jepara Siti Baruni

“Ini (Gempa Jepara) disebut sebagai "Deep Focus Earthquake", yaitu gempa dengan hiposenter sangat dalam karena mencapai diatas 530 KM. Gempa seperti ini jarang terjadi, fenomena menarik. Ini membuktikan slab lempeng di bawah laut Jawa masih aktif," kata Daryono saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel.

“Slab lempeng Indo- Australia yang sudah menunjam dan menukik di bawah Laut Jawa sudah menggantung kemudian putus karena adanya tarikan gaya gravitasi atau proses lempeng yang mulai menggulung balik,” tambahnya.

Baca Juga: Kabar Reshuffle Kabinet Indonesia Maju Kian Santer, Nama Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti Mencuat

Daryono mengatakan, karena saking dalamnya hiposenter gempa, maka spektrum guncangan dirasakan dalam wilayah yang luas.

Berdasarkan hasil pemodelan, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun akibat tarikan lempeng ke bawah,” katanya.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler