Wilayah Kudus Diguncang Gempa Magnitudo 3,0, Sinyal Peringatan Sesar Muria Masih Aktif

- 2 Mei 2020, 13:33 WIB
ILUSTRASI gempa bumi.*
ILUSTRASI gempa bumi.* /SHUTTERSTOCK/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Wilayah Kudus, Jawa Tengah pada hari Sabtu, 2 Mei 2020 pukul 02.32 WIB diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,0.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai gempa yang terjadi menginsyaratkan bahwa sesar Muria masih aktif dan bisa memicu gempa.

"Sekaligus menjadi alarm yang mengingatkan kita semua agar selalu waspada terhadap keberadaan sesar aktif di daratan yang jalurnya melintasi atau dekat permukiman penduduk," ucap Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono sebagaimana diberitakan Antara.

Baca Juga: Wabah COVID-19 Belum Usai, Noor Hisham: Kami Temukan Mutasi Ganas Virus Corona Jenis Baru

Daryono menyatakan bahwa secara tektonik, wilayah Kudus dan sekitarnya memiliki struktur yang cukup kompleks dengan keberadaan sesar aktif seperti sesar Muria, sesar Lasem, sesar Naik Pati, dan sesar Semarang.

Sesar Muria merupakan sesar aktif yang memiliki magnitudo tertarget 6,2 dengan laju geser sesar sekira satu milimeter per tahun.

Sesar Muria sendiri memiliki jalur yang melintasi Gunung Muria dan diduga menerus ke laut. Sedangkan sesar Lasem merupakan sesar dengan kelurusan paling panjang, menempati suatu depresi dengan sumbu yang berarah barat daya-timur laut.

Baca Juga: Venezuela Dilanda Inflasi Parah, Harga Bahan Pokok Setara Gaji Minimum Bulanan Karyawan

Ciri morfologi lain yang mengisyaratkan adanya sesar tersebut adalah pola kelurusan dari selatan Semarang ke timur laut melewati Lasem dan menerus ke Laut Jawa.

Selain sesar Muria dan sesar Lasem, sesar Kendeng Segmen Semarang dan Segmen Purwodadi juga diketahui masih aktif.

"Semua sesar ini aktif dan ada catatan sejarah gempanya. Berdasarkan catatan sejarah gempa, zona sumber gempa ini memang aktif," jelas Daryono.

Sumber artikel dari bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul "Gempa Bumi Kudus Hari Ini Buktikan Sesar Muria Masih Aktif dan Bisa Picu Goncangan Lagi"

Daryono menilai, sesar-sesar tersebut berada di balik beberapa peristiwa gempa bumi kuat dan merusak pada masa lalu.

Salah satunya gempa bumi kuat yang mengguncang Lasem tahun 1847 dan gempa bumi dengan magnitudo 6,8 di Pati tahun 1890 yang menyebabkan kerusakan hingga radius 500 km.

Selanjutnya sesar Lasem juga memicu gempa bumi di Kudus tahun 1877 serta gempa bumi di Semarang pada 1856, 1958, 1959, dan 1966.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x