Asep Wahyuwijaya Beberkan Kunci Utama Bangkitnya UMKM dan IKM Kabupaten Bogor di Tengah Pandemi Covid-19

5 Oktober 2021, 15:17 WIB
Ilustrasi -Kunci utama bangkitnya UMKM di tengah pendemi adanya kolaborasi hingga digitalisasi. /Pixabay/TheUjulala/

PR BOGOR – Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak hingga ke beberapa sektor di Indonesia, salah satunya UMKM.

Anggota DPRD Jawa Barat Asep Wahyuwijaya menyebut kolaborasi digitalisasi dan koperasi menjadi kunci kebangkikan UMKM dan industri kecil menengah atau IKM setelah terdampak pandemi Covid-19.

Menurut Asep Wahyuwijaya, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang cukup besar bagi pelaku UMKM dan IKM di hampir seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bogor.

Asep Wahyuwijaya mengatakan, dampak pandemi Covid-19 ini berbeda dengan krisis ekonomi pada 1998.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik di Balik Squid Game yang Kamu Tidak Ketahui, Boneka Pembunuh Ada di Kehidupan Nyata?

Pada 1998, pelaku usaha sektor informal seperti UMKM dan IKM nyaris tidak menerima dampak apapun.

“Tapi saat pandemi (Covid-19) ikut terpuruk sangat dalam juga,” kata Asep Wahyuwijaya saat menghadiri Deklarasi Nasional UMKM dan IKM di BJB Cibinong.

Maka dari itu, Ketua Fraksi Demokrat Jawa Barat itu mengajak seluruh elemen untuk menjadikan momentum tanda-tanda pulihnya ekonomi paska pandemi Covid-19 sebagai upaya untuk memaksimalkan usaha bersama.

“Bukan hanya dengan sesama pelaku UMKM IKM, tapi juga dengan para pemangku kepentingan atau stakeholder, seperti perbankan salah satunya,” terang Asep Wahyuwijaya.

Baca Juga: Atlet Selam Margaretha Herawati Gagal Rebut Medali Emas di PON XX Papua, Begini Komentar Ketua POSSI Papua

Di sisi lain, proses transformasi teknologi dengan melakukan digitalisasi produk dan pemasaran juga sangat penting dilakukan oleh pelaku UMKM IKM.

Ia juga meminta pelaku UMKM IKM tidak lagi bertumpu pada model pemasaran yang konvensional.

“Tetapi harus mulai secara aktif dan massif menggunakan perangkat digital yang ada dengan memanfaatkan sosial media dan aplikasi-aplikasi bisnis lainnya,” kata anggota DPRD dari dapil Kabupaten Bogor itu.

Asep Wahyuwijaya memaparkan, berdasarkan data dari Google dan Temasek (BUMN Singapura), pasar ekonomi digital Indonesia pada 2020 telah mencapai angka Rp600-an triliun.

Baca Juga: Link Streaming Run! BTS Episode 154 Sub Indo: Final Bagian Pertama, Tayang 5 Oktober 2021

“Diprediksi pada tahun 2025, orang-orang yang akan bertransaksi secara digital melalui market place itu akan mencapai Rp1.700-an triliunan. Ii sebuah potensi yang besar bagi pelaku UMKM dan IKM,” ujar pria yang akrab disapa kang AW itu.

Tidak hanya itu, Asep Wahyuwijaya juga menyarankan pelaku UMKM IKM harus melebur ke dalam badan usaha Koperasi.

Selain secara konstitusional telah dimaktubkan bahwa Koperasi adalah badan usaha rakyat, hal ini juga sangat cocok dengan anatomi usaha UMKM IKM.

“Kita tahu bahwa ada koperasi dari kota lain telah melakukan hal ini dan memiliki nasabah simpan pinjam hingga belasan ribu pelaku UMKM IKM di Kabupaten Bogor,” kata dia.***

Editor: Bayu Nurullah

Tags

Terkini

Terpopuler