Cek Fakta: Benarkah Mengurus SIM dan SKCK Harus Ada Sertifikat Vaksinasi Covid-19?

6 Juli 2021, 10:20 WIB
Ilustrasi SIM. /Dok. NTMC Polri

PR BOGOR - Pemerintah kini telah menerapkan PPKM Darurat untuk mengurangi penyebaran virus corona di Indonesia.

Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga telah melakukan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat.

Sertifikat vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu persyaratan di beberapa moda transportasi umum.

Sertifikat vaksinasi Covid-19 ini akan menampilkan nama penerima, NIK, tanggal lahir, dan tanggal vaksinasi.

Baca Juga: Jadwal Semifinal Euro 2020 dan Link Live Streaming Laga Italia vs Spanyol

Terkait Sertifikat vaksinasi Covid-19, belum lama ini beredar luas di platform media sosial Facebook yang mengklaim bahwa per tanggal 1 Juli 2021 untuk mengurus SIM dan SKCK membutuhkan sertifikat tersebut.

Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata klaim tersebut merupakan informasi hoaks.

Dikutip bogor.pikiran-rakyat.com dari laman Turn Back Hoax pada Selasa, 6 Juli 2021, terdapat beberapa fakta dan keterangan untuk meluruskan informasi hoaks tersebut.

Sebelumnya, berikut ini narasi yang dituliskan dalam uanggahan informasi hoaks tersebut.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 6 Juli 2021: Demi Kebaikan Elsa, Mama Sarah Akhirnya Bongkar Semuanya

"Mulai 1 Juli urus SIM dan SKCK HARUS ADA SERTIFIKAT VAKSIN. NAH DI SINI KITA MENYEDIAKAN JASA CETAK KARTU VAKSIN."

Faktanya, menurut Kepala Sub Direktorat SIM Korlantas Polri Komisaris Besar Djati Utomo memastikan hal tersebut merupakan berita yang tidak benar.

Sebelumnya, syarat sertifikat vaksinasi Covid-19 untuk mengurus SIM sempat dibuat di Polres Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dan Polres Indragiri Hilir, Riau.

Baca Juga: Cara Cek Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Melalui Aplikasi PeduliLindungi, Lengkap dengan Cara Downloadnya

Namun ternyata kebijakan sertifikat vaksinasi Covid-19 tersebut dicabut karena vaksinasi belum menyasar ke seluruh lapisan masyarakat.

Dari semua keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa narasi yang diunggah oleh sumber klaim tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Turn Back Hoaks

Tags

Terkini

Terpopuler