Mengenal Tradisi 'Rebo Wekasan', dan Amalan yang Harus Dilakukan

- 14 Oktober 2020, 09:14 WIB
Ilustrasi berdoa: Rebo Wekasan adalah hari jatuhnya berbagai macam balak atau musibah yang akan menimpa seluruh manusia dalam tradisi Jawa, Sunda dan Madura terdapat. *
Ilustrasi berdoa: Rebo Wekasan adalah hari jatuhnya berbagai macam balak atau musibah yang akan menimpa seluruh manusia dalam tradisi Jawa, Sunda dan Madura terdapat. * /Pixabay/

PR BOGOR - Rebo Wekasan adalah hari jatuhnya berbagai macam balak atau musibah yang akan menimpa seluruh manusia dalam tradisi Jawa, Sunda dan Madura terdapat.

Dalam kitab Al-Jawahir al-Khoms, Syech Kamil Fariduddin as-Syukarjanji pada halaman 5 disebutkan, pada tiap tahun hari Rabu terakhir di bulan Safar, Allah akan menurukan 320.000 bala bencana ke muka bumi.

Hari tersebut akan menjadi hari-hari yang paling sulit di antara hari-hari dalam satu tahun. Untuk amalan Rebo Wekasan, kita disunahkan untuk mendirikan salat sebanyak 4 rakaat.

Baca Juga: Bacaan 'Doa Tolak Bala' Latin dan Artinya, Agar Terhindar dari Bencana

Seperti dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari NU Online, tradisi Rebo Wekasan sudah berlangsung secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan lain-lain.

Bentuk ritual Rebo Wekasan umumnya dilakukan dengan shalat, berdoa dengan doa-doa khusus, selamatan, sedekah, silaturrahim, dan berbuat baik kepada sesama.

Sementara itu, awal mula tradisi ini dilakukan karena ada anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (W.1151 H) dalam kitab Fathul Malik al-Majid al-Mu-Allaf li Naf'il 'Abid wa Qam'i Kulli Jabbar 'Anid (biasa disebut Mujarrabat ad-Dairabi).

Baca Juga: Iphone 12 dan 12 Mini Diluncurkan Bulan Ini, Begini Spesifikasinya

Namun, Keputusan musyawarah NU Jawa Tengah tahun 1978 di Magelang menegaskan bahwa shalat khusus Rebo Wekasan hukumnya haram, kecuali jika diniati shalat sunnah muthlaqah atau niat shalat hajat.

Halaman:

Editor: Yuni

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x