Sejarah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang Bangkainya Ditemukan Tim Arkeolog

- 26 Oktober 2021, 09:45 WIB
Tim Arkeolog Temukan Bangkai Kapal Van Der Wijck di Laut Jawa Timur.
Tim Arkeolog Temukan Bangkai Kapal Van Der Wijck di Laut Jawa Timur. /Pixabay/Pixel2013

PR BOGOR – Baru-baru ini ada berita yang mengatakan bahwa tim arkeolog menemukan bangkai kapal raksasa Van Der Wijck yang tenggelam pada 20 November 1936.

Tragedi ini menjadi legenda di masyarakat luas. Tetapi tak banyak yang sadar bahwa kisah Van Der Wijck adalah nyata.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bogor.com dari kanal YouTube akun Tri Paksa, berikut sejarah tenggelamnya kapal Van Der Wijck.

Baca Juga: Simak 5 Kunci Rahasia Jack Ma dalam Meraih Kesuksesan

Kisah tenggelamnya kapal Van Der Wijck, adalah tragedi nyata yang terjadi di lamongan, dengan sisa sia bukti peninggalannya yang masih dapat ditemukan hingga saat ini.

Masyarakat lebih mengenal kapal Van Der wijck sebagai judul novel karya Abdul Malik abdullah atau Kumya Hamka.

Novel ‘Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck’, sempat menjadi bacaan wajib dalam pelajaran sastra.

Novel itu mewakili karya Sastrawan, Angkatan Pujangga Baru, sezaman dengan Layar Terkembang Sutan Takdir Alisjahbana dengan judul ‘Kalau Tak Untung’ karya Sariamin Ismail, ‘Madah Kelana’ karya Sanusi Pane dan lain-lain.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Hari Ini Selasa 26 Oktober 2021: dari Karier, Keuangan hingga Asmara

Karena itu kisah roman tokoh ceritanya, Zainudin dan Hayati, dalam sejarah tenggelamnya kapal Van Der Wijck masih melekat di ingatan seluruh masyarakat.

Selain itu kisah tenggelamnya kapal Van Der Wijck juga pernah diangkat oleh sutradara Sunil Soraya.

Film itu di produksi tahun 2013. Dengan dibintangi Aktris Pevita Pearce, Herjunot Ali, Reza Rahardian, dan Randy Danista.

Bukti kecelakaan Kapal Van Der Wijck yang masih dengan mudah ditemukan adalah, tugu peringatan yang di bangun oleh pemerintah Hindia Belanda.

Baca Juga: Antonio Conte Buka Peluang Negosiasi, Manchester United Siap Pecat Solksjaer?

Monumen itu berlokasi di kompleks perusahaan umum perikanan indonesia, Kab lamongan.

Lokasinya mudah ditemukan, yakni berada tepat di belakang pos Polantas jalan Daendles jalan poros penghubung surabaya-Tuban.

Bnagunan monumen tersebut berdampingan dengan menara sebuah perusahaan seluler.

Monumen tersebut tersusun 3 lantai, sementara di lantai 2 terdapat balkon yang menghadap ke arah utara.

Bangunannya sendiri berukuran sekitar 2,5 x 3 meter, dengan tinggi 10 meter.

Baca Juga: Link Live Streaming Buku Harian Seorang Istri, Lengkap dengan Jadwal Acara SCTV Selasa, 26 Oktober 2021

Monumen itu di bangun, sebagai ucapan terimakasih kepada para nelayan setempat yang telah menolong para korban kecelakaan kapal Van Der Wijck.

Monumen tersebut terdapat tulisan dengan bahasa Belanda dan Indonesia ejaan lama.

Bertuliskan “Tanda-peringatan kepada penoloeng-penoloeng waktoe tenggelamnja kapal ‘Van Der Wijck’ 19-20 Oktober 1936,”

Dan sampai saat ini monumen itu masih ada berdiri tegak.

Sejarah itupun masih sangat lekat dalam ingatan sejarah Indonesia.***

Editor: Bayu Nurullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah