Fenomena Alam Kembali Terjadi di Indonesia, Besok Warga di Pulau Jawa dan 2 Lainnya Bakal Kedinginan

3 Juli 2020, 19:38 WIB
Peta Indonesia //Google Aps Maps

PR BOGOR - Indonesia kembali akan mengalami fenomena alam setelah sebelumnya mengalami gerhana matahari cincin.

Kina bukan lagi gerhana matahari, namun adanya penurunan suhu atau disebut fenomena aphelion di tiga pulau, yakni Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Diberitakan di Pikiranrakyat-cirebon.com, Jumat 3 Juli 2020, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebut fenomena aphelion terjadi saat posisi bumi berada pada titik terjauh dengan matahari.

Baca Juga: Dikagetkan Kehadiran Menkes Terawan, Walikota Risma Tetap Diminta Tingkatkan Penanganan Covid-19

Fenomena ini terjadi karena orbit bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.

Lebih lanjut, LAPAN menjelaskan fenomena aphelion secara umum tidak ada dampak yang signifikan pada Bumi. Hanya saja, suhu dingin akan datang saat pagi hari yang terjadi belakangan ini hingga Agustus nanti, sekaligus menjadi fenomena yang biasa terjadi pada musim kemarau.

"Mengingat posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara.Dampaknya adalah efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan khatulistiwa, yang saat ini sedang terjadi," tulis LAPAN dalam akun Instagramnya.

Baca Juga: Jadi Istri Calon Raja Inggris, Camilia Sang Istri Kedua Tak Bisa Bergelar Ratu karena Putri Diana

LAPAN juga menambahkan, diameter matahari akan terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan rata-ratanya yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.

Artikel ini telah tayang di Pikiranrakyat-cirebon.com dengan judul 'Besok 3 Pulau Indonesia akan Rasakan Suhu Lebih Dingin akibat Bumi Sentuk Titik Aphelion'.

Sedangkan untuk aphelion tahun ini terjadi pada tanggal 4 Juli 2020 pukul 18.34 WIB pada jarak 152.095.295 KM.

Bumi berada pada jarak terdekat dengan Matahari setiap tahunnya yang biasa disebut perihelion.

Baca Juga: Menyesal Nekat Hadiri Pesta Selepas Karantina, Nahas Pria Ini Tewas Positif Corona Sehari Kemudian

Fenomena ini sudah terjadi pada Januari 2020 lalu, sehingga pada bulan Juli ini hanya terjadi aphelion.

Melansir dari Space, aphelion hanya terjadi sekali dalam setahun, fenomena ini biasanya ditandai dengan hari pertama musim panas di belahan bumi utara dan hari pertama musim dingin di belahan bumi selatan.

Sementara itu, NASA berpandangan bahwa aphelion dan perihelion tidak terkait dengan musim, sehingga penduduk di Bumi tidak akan melihat perbedaan cuaca karena Bumi lebih jauh dari Matahari.***(Khairunnisa Fauzatul A/PR Cirebon)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler